Jelajah PB 351 (Yohanes 11:9-16)

Yesus tetap berangkat ke Yudea, meskipun para murid sudah mengingatkan bahwa orang-orang Yudea sangat keras dan ingin melempari Yesus dengan batu. Yesus mengatakan kepada para murid untuk tidak takut jika berjalan di dalam terang. Pada saat itu Lazarus sudah mati. Yesus berkata kepada para murid bahwa Dia akan membangunkan (membangkitkan) Lazarus. Penulis Injil Yohanes menjelaskan tentang arti tidur yang disampaikan oleh Yesus kepada para murid, yaitu memang Lazarus sudah mati dan Dia akan pergi ke sana untuk membangkitkannya.

Ketika para murid tidak tahu dengan kata kiasan yang Tuhan Yesus sampaikan, akhirnya Yesus berterus terang kepada para murid bahwa Lazarus memang sudah mati. Yesus sengaja melakukan hal itu supaya Yesus bisa membangkitkan Lazarus dan supaya para murid belajar percaya. Memang pada saat itu, para murid selalu dalam kondisi yang terombang-ambing. Tidak mudah untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Itulah yang terjadi pada para murid pada saat itu. Memang wajar, jika pada saat ini pun banyak orang tidak mudah percaya dengan hal tersebut. Sedangkan para murid yang setiap hari bersama-sama dengan Yesus, mereka pun tidak mudah untuk percaya.

Ketika para murid melihat dan menyaksikan mujizat-mujizat ajaib yang Tuhan Yesus lakukan, mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Tetapi di saat-saat lain, Yesus memang manusia yang sama dengan mereka, dan pada saat seperti itulah mereka mulai ragu terhadap Yesus. Karena itulah Tuhan Yesus mau para murid untuk belajar percaya. Yesus memang manusia, karena jika Dia tidak menjadi manusia, maka Dia tidak akan bisa menjadi Juruselamat bagi manusia. Tetapi di satu sisi Dia adalah Tuhan yang mengosongkan diri-Nya. Ini yang sulit untuk dimengerti oleh para murid pada saat itu dan sebagian besar orang pada saat ini.

Perlu proses bagi para murid untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Pertama, mereka harus percaya dulu terhadap manusia yang akan datang yang telah dijanjikan oleh Tuhan sebelumnya, menurut nubuatan para nabi di Perjanjian Lama. Manusia itu harus berasal dari generasi Daud, karena terdapat janji bahwa manusia itu akan memerintah di atas tahta Daud. Mesias sendiri sudah dijelaskan bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Status Anak Allah sebenarnya adalah Allah itu sendiri. Karena itulah ketika Tuhan Yesus mengakui diri sebagai Anak Allah di hadapan orang Yahudi, maka orang-orang Yahudi menganggap Yesus sedang menghujat Allah.

Tomas yang disebut Didimus mengajak teman-temannya yang lain untuk pergi bersama Yesus dan siap mati bersama-sama Yesus. Tomas bukan orang yang tidak beriman, meskipun pada saat kebangkitan Yesus, dia tidak percaya akan kebangkitan Yesus. Semua murid Yesus memiliki iman yang bertumbuh secara bertahap. Iman mereka menjadi sempurna ketika segala sesuatu sudah terjadi dan akhirnya Tuhan Yesus sudah kembali ke sorga. Saat Roh Kudus turun, mereka dibaptis dengan Roh Kudus oleh Tuhan Yesus. Pada saat itulah mereka benar-benar mengerti akan semua yang telah diajarkan oleh Yesus. Roh Kudus juga mengajarkan dan memberikan ilham kepada mereka, sehingga mereka mengajar dan menulis pengajarannya itu di dalam Alkitab. Akhirnya mereka mengerti akan perkataan dan pengajaran Yesus yang pernah disampaikan, ketika Yesus bersama-sama dengan mereka sebelum naik ke sorga. Karena itulah Petrus bisa berkhotbah dengan semangat dan memberikan pengajaran kepada banyak orang.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top