Jelajah PB 350 (Yohanes 11:1-8)

Di dalam kisah ini ada peristiwa yang menegangkan, yang mungkin baru terjadi saat itu sejak Adam dan Hawa. Orang yang sudah mati dan dikuburkan selama empat hari, dibangkitkan oleh Yesus. Kisah dan peristiwa tersebut diawali dengan kisah keluarga kecil yang didalamnya ada Marta, Maria dan Lazarus. Mereka tinggal di Betania. Betania adalah sebuah kampung kecil, terletak di pinggir kota Yerusalem. Mungkin mereka ini adalah yatim piatu, karena tidak menyebutkan keberadaan ayah dan ibu mereka. Karena kehidupan mereka yang menderita, mungkin Maria terlibat dalam hal dan pekerjaan yang kurang baik. Tetapi akhirnya Maria bertobat. Tuhan Yesus sangat mengasihi mereka.

Diterangkan di sana bahwa Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak mur dan menyeka dengan rambutnya. Ada orang yang melakukan dosa karena memang suka dengan dosa. Tetapi ada juga orang yang berdosa karena terjepit dan terpaksa, akhirnya melakukan perbuatan dosa. Tetapi, memang semua orang telah berdosa. Ada juga orang berdosa yang menyangka dirinya tidak berdosa. Ada orang berdosa yang menyadari dirinya berdosa. Mari renungkan sendiri, saudara termasuk golongan yang mana?

Di hadapan Tuhan, cukup satu titik dosa saja, manusia tidak akan mungkin masuk ke dalam Sorga, tempat Bapa maha kudus. Manusia berdosa tidak akan bisa tahan dengan kondisi yang seperti itu. Sebenarnya tidak ada istilah dosa besar atau dosa kecil. Perbuatan dosa bisa besar dan bisa kecil, bisa banyak dan bisa sedikit. Tetapi, besar atau kecil, banyak atau sedikit, tetap dosa. Karena itu dosa harus diselesaikan. Penyelesaian dosa bukan dengan amal atau perbuatan baik, bukan juga dengan persembahan atau rajin datang ke gereja dan pelayanan. Dosa hanya bisa diselesaikan melalui penghukuman. Karena itulah, Sang Juruselamat datang dan dihukumkan (mati) untuk menggantikan kita. Sang Juruselamat mengalami kematian atau maut, karena dosa kita.

Sepertinya Tuhan Yesus beserta rombongan murid-murid-Nya sering pergi ke tempat Marta dan Maria. Lazarus pada waktu itu sedang sakit dan Maria serta Marta mengirimkan kabar kepada Yesus bahwa Lazarus (yang dikasihi oleh Tuhan Yesus) sedang sakit. Tuhan Yesus tahu persis apa yang akan terjadi dan apa yang akan Dia lakukan. Yesus sengaja tidak langsung berangkat ke Betania. Yesus sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada. Kemungkinan pada waktu Tuhan Yesus dan para murid sedang berada di Galilea, sedangkan Betania ada di wilayah Yudea.

Setelah Tuhan Yesus menunda kepergiannya ke Betania selama dua hari, barulah Yesus mengajak para murid menuju ke sana, kembali ke Yudea (Betania). Sedangkan para murid mengingatkan Yesus bahwa ketika di Yudea, orang-orang Yahudi telah mencoba melempari Yesus dengan batu. Sepertinya, orang-orang di Galilea lebih bersahabat dan suka menyambut kedatangan Yesus, dibandingkan dengan orang-orang di Yudea. Di Yudea, ada Bait Allah di sana, ada para imam, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang tinggal di sana. Di Yerusalem banyak tinggal orang-orang yang mempunyai kepentingan politik. Jika Yesus bisa mempengaruhi orang-orang di Yerusalem, maka posisi para imam akan tersingkir.

Kita bisa melihat dan belajar di sini bahwa ketika ada kepentingan-kepentingan pribadi dan politik, maka kebenaran akan berusaha untuk disingkirkan. Yang ada hanyalah pembenaran demi pembenaran, untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan mereka.

Views: 13

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top