Jelajah PB 337 (Yohanes 8:12-29)

Yesus kembali bersama-sama dengan orang banyak serta orang-orang Farisi. Di depan banyak orang, Yesus berkata bahwa Dia adalah terang dunia. Siapapun yang mau mengikuti Yesus, mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang hidup. Meskipun orang Farisi meragukan kesaksian Yesus, tetapi Yesus sendiri menyatakan bahwa kesaksian-Nya benar. Yesus tahu Diri-Nya sendiri, sedangkan orang-orang Farisi tidak tahu siapa sebenarnya Yesus, dari mana Dia berasal dan ke mana Dia akan pergi. Karena Yesus ada sebelum dunia ada dan akan tetap ada untuk selama-lamanya, maka kesaksian-Nya benar.

Kesaksian manusia bisa ditambah dan dikurang. Kesaksian manusia bersifat subyektif dan itu bukan kebenaran untuk semua orang. Iman seseorang tidak akan bisa bertumbuh dari kesaksian seseorang. Iman seseorang harusnya bertumbuh melalui pengajaran firman Tuhan. Sangat berbahaya bagi orang Kristen jika mendasarkan imannya kepada kesaksian seseorang yang belum tentu kebenarannya.

Ada saatnya nanti Tuhan Yesus menjadi Hakim bersama dengan Bapa. Penghakiman Tuhan pasti adil dan benar. Di dalam kitab Taurat, kesaksian akan dianggap sah jika ada dua orang saksi. Karena itu apa yang disaksikan oleh Tuhan Yesus adalah sah dan benar. Yesus bersaksi atas Diri-Nya sendiri dan Bapa juga bersaksi atas Yesus. Tuhan Yesus menyamakan diri dengan Bapa. Baik Yesus maupun Bapa ternyata tidak dikenal oleh orang-orang Farisi. Jika mereka mengenal Yesus, maka mereka pasti akan bisa mengenal Bapa. Artinya, Yesus dan Bapa adalah satu, meskipun dihitung oleh Yesus sebagai dua pribadi atau dua saksi.

Kemudian Tuhan Yesus memperkenalkan Diri-Nya bahwa Dia adalah Juruselamat. Dia adalah hakikat dari domba yang disembelih di Mesir, pada saat menjelang bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Dia adalah Domba Paskah yang dikorbankan itu. Yesus adalah hakikat dari semua ibadah simbolik yang dilakukan di dalam kitab Perjanjian Lama. Jika mereka tidak percaya kepada Yesus, maka mereka akan mati karena dosa-dosa mereka.

Yesus sudah memperkatakan hal ini berulang-ulang, tetapi mereka masih bertanya siapa sebenarnya Yesus. Hal ini terjadi karena mereka tidak sedang mencari kebenaran tetapi mencari pembenaran. Orang-orang datang hanya untuk mencari kesalahan Yesus. Ada juga orang yang membaca Alkitab bukan untuk mencari kebenaran tetapi untuk mencari kesalahan Alkitab. Celakalah orang yang demikian. Dia tidak akan mendapatkan kebenaran. Dia akan mendapatkan kebinasaan.

Yesus berkata bahwa perkataan-Nya tidak menurut kehendak-Nya sendiri. Semua perkataan-Nya sesuai dengan kehendak Bapa yang mengutus Dia. Mereka tidak mengerti bahwa Yesus sedang berbicara tentang Bapa kepada mereka. Di sini Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Dia adalah Pribadi yang berbeda dengan Bapa. Ada dua Pribadi yang menjadi satu. Tetapi sebenarnya bukan hanya dua Pribadi yang menjadi satu, tetapi tiga Pribadi, ditambah dengan Roh Kudus. Tuhan Yesus yang memperkenalkan Pribadi Bapa, Pribadi Yesus dan Pribadi Roh Kudus. Inilah yang kemudian disebut sebagai TriTunggal atau Trinitas. Ini bukan hasil teologi dari bapa-bapa gereja. Tetapi jelas di dalam ayat-ayat yang kita baca bahwa Yesus sendiri yang menjelaskannya. Bukan hak kita untuk memperkenalkan diri Tuhan. Dia sendiri yang memperkenalkan Diri-Nya demikian.

Views: 40

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top