Jelajah PB 263 (Lukas 17:24-37)

Kedatangan Tuhan Yesus digambarkan seperti kilat yang memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Pada waktu pengangkatan, orang-orang percaya yang diangkat ke atas. Tidak ada orang yang bisa berkata bahwa mereka bertemu Tuhan Yesus di sana atau di sini. Kedatangan Tuhan seperti zaman Lot, banyak orang yang tidak menyadarinya, kemudian Dia datang. Seperti zaman Sodom dan Gomora, Tuhan turunkan api secara tiba-tiba.

Ketika kita berdiri teguh di atas kebenaran, sangat mungkin kita akan kehilangan nyawa. Tetapi kita tidak perlu kuatir, karena sesuai dengan janji Tuhan, justru kita akan memperolehnya. Justru orang-orang yang menghilangkan nyawa orang, nyawa merekalah yang akan terhilang. Kita bisa melihat betapa besar kasih karunia Tuhan. Tetapi itu juga sebagai peringatan bahwa ada penghukuman kekal bagi orang-orang yang menghilangkan nyawa orang lain. Orang-orang yang mempertahankan nyawanya karena menyangkal Tuhan Yesus, dia pun akan kehilangan nyawanya. Pada saat itu, akan ada yang dibawa, ada juga yang akan ditinggalkan.

Ketika para murid bertanya, “Di mana, Tuhan?”, Yesus menjawab, “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.” Mayat atau bangkai jelas bukan sesuatu yang baik. Di manakah di dalam kekristenan ini orang bisa banyak berkerumun? Jika ada praktek karunia mujizat, maka orang-orang akan banyak berkerumun di sana. Ini sekedar penafsiran: di mana ada penyesatan, di situ akan banyak orang berkerumun.

Tuhan mau kita menjadi orang Kristen yang berhikmat dan berpengertian. Orang percaya harus berhati-hati serta menguji segala sesuatu. Menyelidiki segala sesuatu itu penting. Di dalam Kisah Para Rasul 17:10-11 dikatakan bahwa orang-orang Yahudi di kota Berea lebih baik hatinya daripada orang-orang Yahudi yang berada di Tesalonika. Orang-orang Yahudi di kota Berea ini menerima firman dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Mereka tidak menerima firman yang disampaikan secara mentah, dan Paulus juga tidak tersinggung dengan apa yang dilakuan oleh mereka.

Secara pribadi, sebagai salah seorang pemberita firman Tuhan, saya juga tidak tersinggung ketika orang-orang tidak menerima apa yang saya sampaikan dengan mentah-mentah. Demikian juga ketika saudara membaca renungan ini, tidak harus menerimanya mentah-mentah dan tidak harus segera diaminkan. Silahkan uji, selidiki dan pelajari lebih lanjut. Semua pengajaran, harus kita perlakukan sama. Ujilah dan selidikilah semuanya itu, peganglah yang baik, yang sesuai dengan akal budi dan hati nurani kita.

Pengajaran yang benar, akan membawa orang kepada perubahan yang lebih positif. Ketika kita menyelidiki firman Tuhan, mengerti dan melakukannya, maka akan terjadi perubahan pola pikir dan perubahan hidup yang jelas. Jika ada orang yang mengaku Kristen, tetapi ternyata kehidupannya tidak berubah sama sekali, bisa dipastikan bahwa mereka belum mengerti pengajaran kekristenan yang baik dan benar. Memang pemahaman setiap orang berbeda. Meskipun ada yang mengalami perubahan, baik itu cepat ataupun lambat, seharusnya perubahan itu jelas dan terus menerus. Cobalah selidiki firman Tuhan, renungkan itu dengan baik, lakukanlah sedikit demi sedikit, mungkin kita tidak akan menyadari kalau diri kita akan berubah lebih baik. Biasanya, orang yang ada di sekitar kita yang bisa merasakan perubahan tersebut.

Views: 15

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top