Jelajah PB 250 (Lukas 15:1-7)

Dalam perumpaman itu, Tuhan Yesus sedang memberi tahu bahwa orang-orang Farisi dan ahli Taurat adalah gembala manusia pada waktu itu yang diberi tanggungjawab untuk menggembalakan orang-orang Yahudi dan orang-orang non-Yahudi yang ingin belajar agama Yahudi. Mereka ternyata tidak mau mengajar sesuai dengan firman Tuhan. Karena itulah, Yesus pada waktu itu adalah Gembala yang sedang mencari domba-Nya yang hilang, yaitu para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Tuhan Yesus mencari orang-orang berdosa untuk menuntunnya kembali ke jalan yang benar. Tidak ada gembala yang tidak akan meninggalkan dombanya yang tidak sesat untuk menjadi domba yang sesat. Yang Yesus lakukan pada waktu itu terhadap para pemungut cukai dan orang-orang berdosa adalah usaha pencarian domba yang sesat dan ingin membawanya kembali.

Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat diumpamakan sebagai para gembala yang tidak peduli kepada orang-orang yang sesat. Padahal orang-orang tersebut sedang membutuhkan pertolongan, sedang membutuhkan pengajaran yang benar. Semua gembala yang sudah menemukan dombanya yang hilang, pasti akan bersukacita. Gembala itu akan memanggil sahabat dan para tetangganya untuk bersukacita bersama dengan dia, karena telah mendapatkan domba yang hilang.

Akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Sepertinya malaikat di sorga selalu mengamati para pelayan Tuhan yang ada di dunia ini. Jika ada satu orang bertobat, akan ada sukacita yang besar sekali di sorga. Kita tahu bahwa bukan hanya di sorga, tetapi di dunia ini juga akan terjadi sukacita, yaitu di antara orang-orang yang sangat merindukan orang yang berdosa bertobat.

Berita Injil ini pertama-tama untuk orang Yahudi. Banyak orang Yahudi yang tersesat karena pengajaran dari orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak sesuai dengan yang diinginkan Tuhan. Mereka menambah-nambahkan pengajaran yang akhirnya membuat orang Yahudi rumit untuk mengenal Tuhan. Karena itulah Tuhan Yesus hadir sebagai Gembala untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Pertama-tama kepada para pemungut cukai dan orang-orang Yahudi lain yang dicap sebagai orang berdosa pada waktu itu.

Tetapi, sampai akhir pelayanan Yesus, orang Yahudi pun tidak mau menerima Yesus sebagai Mesias dan Raja mereka. Akhirnya berita Injil disampaikan juga kepada orang-orang di luar Yahudi. Pada saat ini kewenangan pengajaran firman Tuhan diberikan kepada gereja. Gereja menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, untuk menggantikan orang-orang Yahudi yang sudah gagal menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.

Karena itu, saat ini adalah tanggungjawab gereja untuk memberitakan firman kebenaran, juga untuk mencari orang-orang yang hilang. Mereka memerlukan berita Injil, berita keselamatan. Untuk bisa percaya kepada Injil keselamatan, mereka harus mengakui diri sebagai orang berdosa. Jika orang itu tidak merasa berdosa, maka mereka juga tidak akan perlu keselamatan. Hal itu sama dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak mau menyadari dosa mereka. Mereka selalu menganggap diri benar dan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka dianggap sebagai orang sesat dan orang yang berdosa.

Views: 8

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top