Jelajah PB 228 (Lukas 11:1-8)

Di dalam injil Matius, bagian ini ada dalam perikop khotbah Yesus di atas bukit. Pada saat itu para murid Yesus meminta Tuhan Yesus supaya diajar untuk berdoa. Lalu Tuhan memberikan pengajaran kepada para murid untuk berdoa sesuai dengan yang tertulis di dalam teks tersebut. Dari ayat yang sudah kita baca, ternyata Yohanes juga telah mengajar murid-muridnya berdoa. Sekarang ganti murid-murid Tuhan Yesus yang ingin diajar berdoa oleh Tuhan Yesus.

Tuhan mengajar kita untuk memanggil Tuhan di sorga sebagai Bapa. Ini menjelaskan bahwa orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus memang posisinya menjadi anak-anak Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, maka hal yang paling utama adalah menguduskan nama Tuhan. Kita menguduskan nama Tuhan dengan cara hidup kita, dengan perilaku kita, bukan hanya dengan perkataan kita. Menguduskan nama Tuhan artinya tidak mempermalukan Tuhan, tidak mempermalukan Bapa. Orang-orang Yahudi pernah menyatakan diri sebagai anak Abraham, tetapi Tuhan Yesus justru mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak Iblis. Hal itu bisa dilihat dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang Yahudi yang lebih cenderung seperti Iblis daripada seperti Bapa di sorga. Menguduskan nama Tuhan juga berarti memelihara nama baik Tuhan Pencipta langit dan bumi. Anak Tuhan seharusnya juga merindukan kerajaan Tuhan turun di bumi.

Di dalam doa ini Tuhan juga mengingatkan terhadap kebutuhan pokok sebagai manusia supaya disediakan dengan cukup, yaitu makanan. Hal ini juga sebagai persiapan bagi para murid, seandainya orang Yahudi menerima Yesus sebagai Mesias, maka mereka akan masuk kepada masa kesusahan besar selama tujuh tahun. Pada saat itu, akan terjadi kesulitan dalam banyak hal, terutama kesulitan untuk mendapatkan makanan. Karena itulah doa ini penting untuk diajarkan kepada para murid pada saat itu. Selain itu, sebagai anak Tuhan, sangat wajar bagi kita untuk mengampuni orang yang bersalah. Karena kita telah merasakan pengampunan dan kasih dari Tuhan sebelumnya.

Doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus juga mengatakan supaya dijauhkan dari pencobaan. Jangan sampai orang-orang percaya dipakai oleh Iblis untuk melakukan segala sesuatu yang tidak diperkenankan oleh Tuhan.

Tuhan juga membandingkan bahwa orang yang jahat saja tidak akan memberikan sesuatu yang jahat atau berbahaya kepada anaknya. Apalagi Bapa di sorga, Dia sangat jauh lebih baik dari semua bapa yang ada di dunia ini. Bukan berarti bahwa ketika kita minta apapun juga pasti dikasih oleh Bapa di sorga. Bapa di sorga lebih mengerti apa yang sebenarnya menjadi keperluan kita yang paling utama. Dia tahu apa yang baik bagi kita dan apa yang tidak baik bagi kita.

Di dunia ini pasti setiap manusia membutuhkan banyak hal. Tetapi bukan berarti semuanya kita minta kepada Tuhan. Seandainya kita memintanya pun, tidak akan mungkin semua diberikan oleh Bapa di sorga. Jika kita meminta sesuatu yang nantinya akan kita gunakan untuk melampiaskan keegoisan kita, Bapa di sorga tidak akan mengabulkannya. Jika Bapa di sorga menuruti kemauan kita dan mengabulkan semua permintaan kita, maka kita tidak akan pernah menjadi dewasa secara rohani. Selain itu, kita akan menjadi sombong karena bisa jadi akan banyak permintaan yang sebenarnya kita sendiri tidak memerlukan hal itu. Meskipun kita diperbolehkan untuk meminta apapun juga, tetapi hendaknya kita pun meminta dengan hikmat, bukan meminta karena keegoisan diri.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top