Jelajah PB 195 (Lukas 6:12-16)

Yesus pergi ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. Dia berdoa kepada Bapa di sorga. Tuhan Yesus melakukan itu karena tidak bisa menyendiri untuk berdoa di siang hari. Pada waktu siang hari, Tuhan Yesus selalu mengajar dan dikerumuni banyak orang. Karena itu Tuhan Yesus mencari waktu yang sunyi dan pergi ke tempat yang sepi, supaya Dia bisa berkomunikasi dengan Bapa di sorga. Demikian juga jika kita sangat sibuk di siang hari, kita harus mencari waktu dan tempat serta menyisihkan waktu untuk berdoa kepada Tuhan tanpa gangguan apapun. Dengan cara seperti itu, kita mempunyai waktu pribadi dengan Tuhan.

Setelah selesai berdoa, pada waktu hari sudah siang, Yesus memanggil para murid lalu memilih dari antara mereka sebanyak dua belas orang. Orang itulah yang kemudian disebut sebagai rasul (utusan Yesus Kristus). Mereka dipilih oleh Tuhan Yesus, supaya mereka bisa menyertai Tuhan Yesus dalam perjalanan pelayanan. Dengan ikut melakukan pelayanan bersama dengan Yesus, maka mereka bisa menyaksikan segala sesuatu yang diperbuat oleh Tuhan. Mereka juga bisa mendengar semua pengajaran yang diajarkan oleh Yesus kepada orang-orang Yahudi. Kehadiran mereka sangat penting, supaya mereka bisa langsung belajar melayani dari Tuhan Yesus. Mereka juga bisa makin mantap untuk beriman kepada Yesus Kristus.

Ketika Tuhan Yesus naik ke sorga, maka para rasul ini akan memberi kesaksian yang benar tentang Yesus Kristus, karena mereka hidup bersama dengan Yesus. Jika ada orang-orang yang mencoba untuk mengatakan tidak benar tentang Yesus Kristus, maka para rasul-lah yang akan meluruskannya. Saat ini, kabar atau kisah mengenai Tuhan Yesus sangat banyak versinya. Tetapi, sebagai orang percaya, kita harus yakin dan percaya kepada kesaksian para rasul, karena merekalah yang mengikut Yesus sepanjang hari selama hampir tiga setengah tahun. Jika ada nama atau orang yang memberitakan tentang Yesus lain, kita tidak perlu percaya. Yang kita percaya adalah Alkitab yang merupakan kesaksian dari para rasul Yesus Kristus.

Tuhan Yesus menurunkan wahyu kepada para rasul, sehingga mereka bisa bernubuat serta berbahasa lidah. Setelah itu mereka juga menulis Alkitab. Rasul yang paling akhir yang mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk dituliskan di dalam Alkitab adalah rasul Yohanes. Wahyu itu diturunkan di pulau Patmos. Sesudah wahyu kepada rasul Yohanes, maka tidak ada wahyu lagi yang diberikan oleh Tuhan untuk dituliskan. Karena itu, hari ini kita tidak boleh percaya kepada orang yang mengaku mendapatkan wahyu dari Tuhan. Orang itu pasti bukan rasul Yesus Kristus. Mereka adalah orang yang mengaku, supaya mendapatkan penghormatan dari manusia.

Sesudah peristiwa di pulau Patmos, setelah rasul Yohanes meninggal, maka tidak ada lagi orang yang disebut sebagai rasul. Tidak ada lagi pewahyuan yang diberikan oleh Tuhan. Jika setelah rasul Yohanes meninggal, masih ada orang yang memperkenalkan dirinya rasul, maka kita tidak boleh percaya. Demikian juga semua yang diucapkan dan ditulis itu bukan wahyu dari Tuhan. Itu adalah salah satu tujuan Tuhan Yesus memilih kedua belas rasul ini. Kita saat ini bertugas untuk memberitakan Injil, memberitakan kesaksian para rasul tentang Yesus Kristus. Tidak perlu percaya dengan nubuat-nubuat palsu atau wahyu-wahyu palsu. Jika ternyata nubuat atau wahyu itu sama dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab, maka seharusnya kita lebih percaya kepada Alkitab. Jika ada nubuatan atau wahyu yang tidak sesuai dengan Alkitab, maka semua yang disampaikan itu pasti palsu dan bukan dari Tuhan.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top