Ayat-ayat ini memberitahukan kepada kita bagaimana Tuhan Yesus, di awal pelayanan-Nya, Dia mulai mengumpulkan murid-murid-Nya. Pada saat itu Yesus berdiri di tepi pantai danau Genesaret dan banyak orang mengerumuni Dia untuk mendengarkan firman Tuhan. Yesus mulai banyak dikenal orang, terutama orang-orang di sekitar danau Galilea sudah mendengar dan melihat mujizat yang dilakukan-Nya di Kapernaum. Karena itulah, jika Yesus pergi ke mana-mana akan selalu dikerumuni oleh banyak orang. Tetapi sepertinya pada saat itu belum ada murid yang mau mengikuti Yesus terus menerus. Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus memang mengikuti Tuhan Yesus, tetapi tidak terus menerus. Mungkin jika ada waktu luang, baru mereka mengikut Yesus.
Pada saat itu Yesus melihat ada dua perahu di tepi pantai, sedangkan para nelayan sudah tidak ada di situ dan sedang membasuh jala. Lalu Yesus naik ke salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon dan meminta supaya perahu itu ditolakkan sedikit jauh dari pantai. Mungkin Yesus melakukan itu supaya Dia tidak terlalu dihimpit-himpit oleh orang banyak yang mengerumuni-Nya itu. Melalui perahu Petrus itulah Tuhan Yesus menyampaikan khotbah, kabar baik kepada orang-orang yang sedang berkerumun di situ. Yesus mengajarkan banyak hal di sana dan pasti Simon Petrus yang dekat dengan Yesus pasti mendengar dengan jelas apa yang diajarkan oleh Yesus pada saat itu.
Setelah Tuhan Yesus selesai mengajar, Yesus ingin melakukan sesuatu. Yesus ingin membuat Simon Petrus tahu, siapa Dia sesungguhnya. Tidak ada ruginya untuk mengikuti Tuhan Yesus karena Dia adalah Mesias. Petrus harus tahu Mesias yang sudah lama dinantikan oleh bangsa Yahudi sekarang sedang bersama-sama dengan dia. Peristiwa hari itu sangat penting bagi kehidupan Petrus selanjutnya. Tuhan Yesus tidak ingin menggunakan barang orang lain secara cuma-cuma, Dia ingin membayar Petrus. Karena itulah Tuhan Yesus menyuruh Petrus untuk menolakkan perahunya ke tempat yang lebih dalam lalu menyuruhnya untuk menebarkan jala.
Awalnya Petrus ragu-ragu, karena Yesus dikenal dikampung-Nya sebagai tukang kayu, bukan sebagai nelayan. Sulit dibayangkan jika seorang tukang kayu menyuruh seorang nelayan yang sudah berpengalaman untuk melakukan hal tersebut. Nelayan yang sangat berpengalaman, sepanjang malam menebar jala tetapi tidak menangkap apa-apa. Mungkin Simon juga heran karena sepertinya malam itu semua ikan tidak masuk ke jalanya. Meskipun demikian, Simon Petrus akhirnya melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Mungkin Simon sudah mendengar semua yang telah dikatakan Tuhan Yesus pada saat Dia khotbah dan mengajar. Muncul iman percayanya kepada Yesus Kristus.
Ketika Simon Petrus melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Bahkan sampai harus meminta bantuan perahu yang lain untuk membawa ikan yang sangat banyak itu, yang membuat perahu mereka hampir tenggelam. Karena peristiwa itulah, kehidupan Petrus berubah. Petrus tersungkur di depan Yesus. Petrus sadar akan keberadaannya, seorang yang berdosa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan sang Pencipta.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita sadar akan semua dosa dan pelanggaran yang sudah kita lakukan serta mengakui semua itu di hadapan Tuhan? Jika kita tidak bisa menyadari akan semua ini, mungkin kita belum pernah sungguh-sungguh datang kepada Yesus dengan penyerahan yang total. Marilah, Tuhan memanggilmu untuk sadar dan bertobat.
Views: 3