Jelajah PB 184 (Lukas 3:21-38)

Ketika seluruh orang banyak itu dibaptis, maka Yesus pun dibaptis. Mungkin ada yang bertanya, mengapa Yesus dibaptis? Bukankah Yesus tidak berdosa? Memang benar, baptisan tidak untuk menghapus dosa. Karena itu Yesus memberi diri dibaptis, sekalipun Dia tidak berdosa. Baptisan adalah pernyataan sudah bertobat dan sudah dibenarkan oleh Tuhan. Karena itu, orang yang dibaptis seharusnya adalah orang yang sudah bertobat dan sudah beriman. Baptisan adalah sebuah upacara simbolik, menggambarkan Injil yang sudah menyelamatkan orang yang bertobat itu. Inti dari Injil itu adalah kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus. Tuhan Yesus sebelum memberitakan Injil dan menggenapi Injil tersebut, Dia menggambarkan Injil itu terlebih dahulu.

Ketika Yesus dibaptis, maka terbukalah langit dan Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati ke atas Tuhan Yesus. Pada saat itulah terdengar suara dari langit, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Tritunggal Tuhan lengkap di situ untuk menyatakan diri-Nya. Ini adalah peristiwa yang sangat dahsyat karena sebelumnya belum pernah Tuhan Tritunggal menyatakan diri-Nya bersama-sama dalam satu peristiwa yang bisa dilihat dan didengar oleh manusia. Ada Bapa yang bersuara, ada Yesus Kristus yang berdiri di situ dan ada Roh Kudus yang turun.

Ada perbedaan silsilah yang ditulis di dalam Matius dengan yang ada di dalam Lukas ini. Silsilah di Matius berakhir sampai Abraham, karena Matius menulis untuk orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, yang paling penting Mesias adalah dari keturunan Abraham dan Daud. Karena itulah silsilah di Matius hanya ditulis sampai Abraham dan Daud saja. Itu yang ditekankan. Tetapi silsilah di Injil Lukas ini diperuntukkan bagi orang bukan Yahudi, yaitu Teofilus. Karena itulah Lukas menuliskan silsilah Tuhan Yesus ini sampai anak Adam dan anak Allah.

Di Injil Lukas ini, jika kita perhatikan, jalur keturunannya lebih kepada Maria. Hal ini untuk membuktikan bahwa baik Yusuf maupun Maria, keduanya sama-sama keturunan Daud. Karena itulah, ketika sensus penduduk dilaksanakan, keduanya pergi ke Betlehem. Kalau tidak, maka Maria akan pergi ke kota lain, selain Betlehem. Silsilahnya beda sampai di Daud, jika dibandingkan dengan silsilah yang dicatat di Injil Matius. Yusuf adalah keturunan Daud dari jalur Salomo. Sedangkan Maria adalah keturunan Daud dari jalur Natan. Dari Daud sampai Abraham, semua nama sama seperti yang tercatat di dalam Injil Matius.

Jika kita teliti, memang ada nama-nama yang sama. Demikian kecenderungan yang terjadi pada orang-orang zaman dulu, yaitu menamai anaknya sama dengan nama orang tuanya. Karena itu terlihat seperti nama-nama tersebut tumpang tindih. Sebenarnya mereka adalah orang yang berbeda, beda generasi, tetapi mempunyai nama yang sama. Kita juga lihat ada nama Yohanes yang tercatat di dalam Alkitab, nama sama tetapi beda orang. Ada juga nama Yesus, ada Yesus Kristus dan juga Yesus Barabas.

Dari silsilah ini, Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus dan kita semua, bahwa sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan sudah berjanji untuk kirim Juruselamat. Silsilah ini penting, karena janji Juruselamat harus dari keturunan Daud, tidak bisa dari keturunan lain. Ini sebagai pembuktian bahwa Yesus Kristus berasal dari keturunan Daud, baik dari pihak Yusuf maupun dari pihak Maria.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top