Jelajah PB 176 (Lukas 2:1-7)

Telah dinubuatkan di dalam Mikha 5 bahwa akan bangkit seseorang yang akan memerintah Israel yang awalnya sejak kekal. Ini adalah salah satu nubuatan di Perjanjian Lama yang sangat jelas. Biasanya nubuatan agak terkesan samar-samar meskipun juga ada yang sangat jelas. Karena itu seharusnya orang-orang Farisi dan para ahli Taurat sangat tahu dengan nubuatan ini. Ini adalah hal yang sangat dinanti-nantikan oleh orang Israel, yaitu janji mengenai kedatangan sang Mesias.

Sang Mesias akan dilahirkan di Betlehem. Memang hal ini sempat menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi karena pada saat Yesus melayani, Dia disebut sebagai Yesus dari Nazaret. Para ahli Taurat mungkin juga bingung karena seharusnya sang Mesias berasal dari Betlehem, bukan dari tempat lain. Mereka sepertinya tidak menyelidiki dengan baik di mana sebenarnya tempat lahir dari sang Mesias tersebut.

Sebenarnya Tuhan juga sudah memberikan pemberitahuan melalui orang majus yang sempat datang ke Yerusalem bahwa telah lahir Raja Agung di Israel. Seharusnya orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tahu karena mereka juga telah memberi petunjuk kepada orang-orang Majus bahwa sang Mesias lahir di Betlehem. Orang Majus tidak lagi memberitahukan hal itu kepada Herodes, kemudian terjadi pembunuhan bayi di Betlehem dan sekitarnya. Yesus sudah tidak berada di sana karena mengungsi ke Mesir dan setelah itu tidak kembali ke Betlehem, tetapi ke Nazaret.

Tuhan menggerakkan Kaisar Agustus yang saat itu mempunyai kuasa untuk memerintah seluruh dunia, bukan hanya Roma, untuk melaksanakan sensus penduduk. Untuk memudahkan pelaksanaan sensus penduduk, yang dilakukan pertama kali itu, maka setiap orang harus kembali ke tempat di mana dia dilahirkan. Hal inilah yang menyebabkan Maria dan Yusuf harus kembali ke Betlehem. Jika tidak demikian, maka Yesus akan dilahirkan di Nazaret dan tidak memenuhi nubuatan yang sudah disampaikan oleh nabi Mikha.

Sampai di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin. Perjuangan yang cukup berat bagi Maria karena harus menempuh perjalanan jauh pada saat hamil tua. Belum lagi pasti sangat ramai pada saat perjalanan dan pada saat berada di Betlehem karena semua orang yang berasal dari Betlehem harus kembali ke tempat itu. Bahkan dikatakan bahwa penginapan pun sudah penuh, sehingga sulit bagi Yusuf dan Maria untuk mencari tempat beristirahat. Yang bisa mendapatkan penginapan pasti yang datangnya lebih cepat. Sedangkan Yusuf dan Maria pasti tidak bisa berjalan cepat, karena kondisi sedang hamil tua.

Akhirnya, terpaksa Maria harus melahirkan di sebuah tempat yang dipakai oleh ternak. Hal tersebut bisa kita simpulkan karena Yusuf dan Maria menggunakan tempat makan ternak untuk membaringkan bayi tersebut. Bayi Yesus dibungkus dengan kain lampin, kemudian dibaringkan di palungan, tempat makan untuk ternak. Jika ada yang berkata bahwa Yesus dilahirkan di bawah pohon tertentu atau dilahirkan di gua, itu pasti bukan Yesus Kristus sang Mesias itu.

Tuhan memakai empat orang untuk menuliskan Injil. Mereka adalah orang-orang yang menulis kisah tersebut dengan sangat jujur dan apa adanya. Jika ada kisah-kisah lain yang tidak sesuai dengan empat Injil tersebut, maka yang diceritakan pasti bukan kisah tentang Yesus, sang Juruselamat yang sudah dijanjikan dan dinubuatkan sebelumnya di dalam kitab Perjanjian Lama.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top