Jelajah PB 174 (Lukas 1:39-56)

Maria mengunjungi Elisabet dan mereka masih bersaudara. Bukan hanya Elisabet yang bergembira dan kegirangan, tetapi juga bayi yang masih ada di dalam kandungan Elisabet, yaitu Yohanes, juga ikut bersukacita. Yohanes sejak dari kandungan memang sudah dikandung dari Roh Kudus, sedangkan Yesus sendiri adalah Roh Tuhan yang masuk ke dalam rahim Maria. Yohanes muncul memang ada hubungan suami istri antara Elisabet dengan Zakaria. Sementara Maria, di dalam rahimnya adalah Roh Tuhan sendiri.

Elisabet sungguh bersyukur dan berkata bahwa dia telah mendapat kunjungan dari ibu Tuhannya. Ini adalah ungkapan sukacita dan rasa hormatnya kepada Yesus Kristus yang ada di dalam kandungan Maria itu. Yang harus kita perhatikan bahwa Maria menjadi ibu Yesus ketika Yesus menjadi manusia. Maria adalah tetap manusia biasa dan dia bukan Tuhan. Kita juga harus menghormati Maria, tetapi jangan sampai kita membuat posisi Maria lebih dari Tuhan. Maria juga tidak boleh sederajat dengan Tuhan. Maria adalah manusia biasa yang mendapatkan kehormatan untuk melahirkan Tuhan Yesus sebagai manusia, Sang Juruselamat bagi dunia. Maria berkata bahwa dia akan menjadi perempuan yang berbahagia karena dia terpilih untuk menjadi jalur bagi lahirnya Mesias di dunia ini.

Saat Tuhan Yesus mati di kayu salib, maka status Yesus sebagai anak Maria sudah tidak ada. Anak Maria sudah mati di atas kayu salib. Yang bangkit dari kematian setelah disalib itu adalah Tuhan yang maha kuasa. Dia adalah Tuhannya Maria. Saat ini sangat tidak tepat jika Maria itu disebut sebagai bunda Allah. Ini bisa dikategorikan sebagai penghujatan karena manusia disebut sebagai bunda Allah atau bunda Tuhan.

Maria dipenuhi dengan Roh Kudus dan dia memuji Tuhan. Maria bergembira karena diliputi dengan Roh Kudus. Maria menjadi perempuan yang dipakai oleh Tuhan untuk melahirkan Sang Juruselamat. Hal ini jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Hawa yang tergoda untuk berbuat dosa, lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh Iblis daripada apa yang sudah dikatakan oleh Tuhan.

Kita sebagai manusia juga bisa belajar dari hal ini. Alangkah baik dan indahnya jika hidup kita yang singkat di dunia ini bisa kita pakai untuk hal-hal yang positif daripada melakukan hal-hal yang negatif. Lebih baik kita menggenapi nubuatan-nubuatan yang positif daripada menggenapi nubuatan-nubuatan yang negatif. Maria telah menggenapi nubuatan positif sehingga hidupnya bersukacita.

Di dalam pujian yang dinyanyikannya, dia tahu sekarang bahwa bayi yang dikandungnya itu adalah Tuhan yang akan menolong Israel. Tuhan telah mengingat rahmat-Nya. Hal tersebut sudah dijanjikan oleh Tuhan kepada nenek moyang Israel, dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.

Jika kita perhatikan, maka Maria dan Elisabet adalah sanak saudara yang baik dan rukun. Mereka mendapatkan kesempatan dari Tuhan untuk menjadi keluarga yang memberkati Israel. Mereka pasti sangat memelihara kebenaran firman Tuhan. Hal itu dapat kita lihat dari tanggapan mereka tentang tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka. Mereka adalah orang-orang yang tulus, yang menantikan janji Tuhan.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top