Setelah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Yesus dijawab oleh Yesus dengan sangat bijaksana, maka mereka tidak bisa bertanya-tanya lagi. Sekarang giliran Tuhan Yesus yang bertanya, pada saat Dia berada di Bait Allah. Yesus bertanya kepada mereka, bagaimana para ahli Taurat dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud?
Sebenarnya diantara para ahli Taurat ini ada kekacauan berpikir dan kekacauan pengajaran. Sepertinya para ahli Taurat mengajarkan bahwa Mesias itu posisinya lebih rendah dari Daud. Mereka tidak mengerti bahwa sebenarnya Mesias itu adalah Tuhan sendiri. Bahkan posisinya jauh lebih tinggi dari Daud. Daud sendiri berkata dalam Mazmur 110:1 bahwa Mesias itu adalah Tuannya.
Kemudian Tuhan Yesus memberi nasihat kepada para murid supaya mereka berhati-hati terhadap ahli Taurat. Para ahli Taurat ini gaya hidupnya hebat, tetapi Tuhan Yesus melarang para murid untuk mengikuti gaya hidup mereka. Yesus menjelaskan dengan rinci, seperti apa gaya hidup para ahli Taurat ini. Mereka suka berjalan dengan memaki jubah panjang, suka menerima penghormatan di pasar, mereka suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, mereka menelan rumah janda-janda, mereka juga suka mengelabuhi orang dengan doa yang panjang-panjang. Tuhan Yesus berkata bahwa mereka pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
Pada suatu kali Tuhan Yesus mengamati orang-orang yang sedang memberi persembahan ke dalam peti persembahan. Lihatlah, Tuhan kita ternyata mengamati dan melihat orang-orang memberikan persembahan. Pasti, saat ini juga Tuhan masih suka mengamati orang-orang memberikan persembahan kepada-Nya. Jadi, jangan pernah kita main-main ketika kita memberikan persembahan kepada-Nya. Dan Tuhan juga menilai persembahan kita. Tuhan menilai bukan dari jumlah yang kita persembahkan, tetapi menilai dari pengorbanan yang kita lakukan.
Pada saat itu Tuhan mengamati ada banyak orang kaya yang memberi persembahan dalam jumlah besar. Pada saat itu belum ada uang kertas, mereka masih menggunakan uang koin. Bisa dibayangkan bagaimana jika orang kaya memberikan persembahan yang banyak. Mungkin perlu karung yang besar dan perlu beberapa orang untuk menggotong uang persembahan tersebut, untuk dimasukkan ke dalam peti persembahan. Jika persembahan tersebut dimasukkan ke dalam peti, pasti akan menarik perhatian banyak orang, karena bunyi yang dihasilkan dari koin-koin tersebut.
Tetapi ada seorang janda yang hanya memasukkan satu duit. Mungkin tidak kedengaran bunyi koin tersebut. Pada saat itu Tuhan Yesus memanggil para murid dan menjelaskan bahwa ternyata janda tersebut telah memberikan persembahan yang jauh lebih banyak dari semua persembahan-persembahan sebelumnya. Janda itu memberi dari kekurangannya. Sedangkan yang lain memberi dari kelebihannya. Dalam persembahan, yang diukur oleh Tuhan bukan apa yang kita berikan, tetapi apa yang tersisa yang masih ada pada kita. Orang-orang kaya memberi banyak, tetapi sisa uang mereka yang ada mereka masih jauh lebih banyak. Sedangkan janda itu memberi sedikit, tetapi setelah itu tidak ada sisa lagi uang yang ada padanya. Janda ini memberi dari kekuranganya. Ia berkorban, mungkin mengorbankan uang makannya, karena ingin mempersembahkan kepada Tuhan dengan ketulusan.
Views: 31