Jelajah PB 123 (Markus 9:1-9)

Kerajaan Allah adalah kerajaan yang dimiliki oleh Allah, lingkup rohani, meliputi kerajaan di Sorga maupun kerajaan di dunia ini. Dikatakan ada yang tidak mati sebelum mereka melihat kerajaan Allah yang datang dengan kuasanya.

Enam hari kemudian, apa yang dikatakan oleh Yesus itu digenapi-Nya. Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke atas gunung. Ketika mereka sudah berada di atas gunung, mereka dilingkupi dengan peristiwa rohani yang sangat dahsyat, yang belum pernah dilihat oleh mereka dan orang lain sebelumnya. Pada saat itu Tuhan Yesus berubah rupa seperti keadaan-Nya sesudah kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Itu adalah keadaan dan rupa asli dari Tuhan Yesus sebelum Dia mengosongkan Diri-Nya dan menjadi serupa dengan manusia. Dalam peristiwa tersebut dan di tempat tersebut, ada sosok lain yang hadir, yaitu Musa dan Elia, mereka semuanya dalam keadaan bersinar-sinar.

Inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus Kristus, bahwa ada orang yang tidak akan mati sebelum mereka melihat lingkup rohani (Kerajaan Allah) yang telah datang dengan kuasanya. Ketika ketiga murid yang paling dengan dengan Yesus ini mengalami peristiwa tersebut, Petrus kemudian memberi usul untuk mendirikan tiga kemah di situ. Hal itu dikatakan oleh Petrus karena pastinya Petrus sangat bahagia masuk dalam peristiwa yang dahsyat tersebut. Tidak semua murid Yesus bisa mengalami hal yang seperti itu. Kebahagiaan dan sukacita dari ketiga murid ini pasti sulit dijelaskan. Tetapi mereka juga masih memiliki ketakutan, karena tidak tahu apa yang harus mereka ucapkan pada saat kondisi tersebut. Hanya itu kata-kata yang bisa terucap dari mulut Petrus, mereka tidak tahu harus berbuat apa dalam peristiwa seperti itu. Itu adalah pengalaman mereka yang sangat dahsyat, masuk ke dalam dunia rohani yang di dalamnya hanya ada kebahagiaan sukacita.

Kemudian mereka mendengar suara yang bunyinya hampir sama dengan yang terdengar pada saat Tuhan Yesus dibaptis, “Iniah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Setelah itu, tinggallah Yesus sendirian, tidak ada lagi Musa dan Elia bersama Yesus pada waktu itu. Tuhan Yesus sengaja membawa ketiga murid ini untuk naik ke gunung tersebut untuk mengalami keadaan dan melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya, supaya mereka bisa semakin yakin bahwa sesungguhnya Yesus adalah Tuhan dan Mesias yang telah datang. Musa dan Elia adalah dua nabi yang sangat disegani oleh orang-orang Yahudi. Dua nabi ini sangat istimewa karena tidak takut dengan siapapun. Mereka adalah nabi kehormatan dari bangsa Yahudi. Kedua nabi besar ini harus memenuhi panggilan dari Tuhan mereka, yaitu Yesus Kristus.

Ketika mereka turun, Yesus berpesan supaya apa yang sudah mereka saksikan tidak diceritakan sampai sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati. Kita bisa melihat bagaimana Yesus memberi pengajaran dan pengalaman. Ada yang disampaikan kepada keduabelas murid, ada yang disampaikan kepada tujuh puluh murid, ada juga pengajaran dan pengalaman yang hanya disampaikan kepada tiga murid. Semua itu kemudian dikonfirmasikan dalam tulisan mereka di Alkitab, yang diilhamkan oleh Roh Kudus.

Pada saat ini, sebenarnya kita lebih mudah memahami kebenaran firman Tuhan, karena semua sudah disampaikan dengan jelas dan dengan bukti yang cukup. Berbeda dengan Petrus dan para murid pada saat itu, karena mereka pelaku dan saksi hidup. Mereka belum tahu apa yang akan terjadi kemudian. Tetapi kita saat ini, yang sudah membaca keseluruhan Alkitab dengan lengkap, bisa tahu dengan jelas, karena semua peristiwa sudah terjadi dan semua pewahyuan sudah diberikan dengan lengkap.

Views: 32

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top