Jelajah PB 81 (Matius 26:14-25)

Yudas Iskariot berencana untuk mengkhianati Gurunya. Di satu sisi, ada perempuan yang percaya sungguh-sungguh dengan Yesus, yang kemudian mengurapi-Nya. Di sisi lain, ada seorang murid yang mengkhianati-Nya. Yudas pergi kepada para imam kepala untuk menjual Yesus. Mungkin Yudas melihat bahwa para imam sedang berusaha untuk menangkap Yesus, tetapi tidak ada kesempatan. Karena itulah Yudas memanfaatkan keadaan ini untuk mendapatkan uang. Mulai saat itulah Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Pada saat itu para murid Yesus mempersiapkan tempat dan perlengkapan untuk merayakan hari Roti Tidak Beragi. Hari itu diperkirakan tanggal 13 bulan Nisan, menurut kalender orang Yahudi. Pada saat mereka sedang makan, Yesus berkata bahwa ada seseorang di antara para murid yang akan menyerahkan Yesus. Ketika para murid mendengar itu, tentu mereka sangat sedih. Mereka mungkin berpikir, mengapa harus salah satu dari mereka yang akan menyerahkan Yesus. Ini juga yang seringkali terjadi di dalam kehidupan kekristenan, bahkan terjadi sampai hari ini. Yang dipakai oleh Iblis adalah orang-orang yang sudah masuk ke dalam lingkaran kekristenan, bahkan orang-orang yang ada di lingkaran yang dalam di kekristenan. Orang-orang seperti itu adalah orang yang paling diincar oleh Iblis untuk dijatuhkan, karena akibatnya akan jauh lebih dahsyat. Kekristenan tidak pernah mengalami kemunduran atau hal-hal yang buruk dalam perkembangannya, jika tantangan datang dari luar. Sejarah sudah membuktikan semua itu.

Tetapi jika itu dari dalam, terutama melalui penyesatan dan pengajaran yang salah yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang Kristen sendiri, akan terjadi kemunduran total. Mungkin hanya tinggal nama besarnya saja Kristen tetapi pengajarannya sudah jauh berubah, tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Para murid mulai berpikir, salah satu dari mereka siapa? Bahkan para murid, seorang demi seorang bertanya ke pada Tuhan “Bukan aku, ya Tuhan?”, karena mereka tahu Yesus bisa mengetahui hati mereka. Sebagai manusia, mereka sedang mengetahui bahwa Tuhan lebih tahu hati mereka daripada mereka sendiri.

Tuhan memberikan petunjuk, bahwa yang menyerahkan Dia adalah orang yang bersama-sama dengan Yesus mencelupkan tangannya ke dalam pinggan. Pada waktu itu Yudas bersamaan memasukkan tangannya ke dalam pinggan. Di dalam Zakaria 11:12 sudah dinubuatkan tentang penyerahan Mesias untuk dihukumkan dengan tiga puluh uang perak. Di dalam kitab tersebut tidak dikatakan siapa yang akan menyerahkan Yesus. Juga tidak dituliskan bahwa yang menyerahkan Mesias adalah salah satu dari murid-Nya. Artinya, sebenarnya tidak harus Yudas yang menjual Yesus.  Yudas melakukannya atas kehendaknya sendiri. Jadi, Yudas tidak berjasa atas kematian sang Juruselamat. Jika Yudas tidak menggenapi nubuatan ini, orang lain bisa menggenapi nubuatan tersebut.

Di dalam Alkitab, ada banyak nubuatan. Dan saat ini orang Kristen bisa menggenapkan apa yang tertulis itu. Karena itu, kita harus berhati-hati, jangan sampai kita menggenapkan nubuatan Alkitab dari aspek negatifnya. Contohnya, sudah dinubuatkan akan ada orang-orang yang membenci bangsa Yahudi. Sebaiknya kita menggenapkan yang positif, memilih untuk tidak membenci siapapun, termasuk bangsa Yahudi. Pada saat Yudas melakukan itu semua, kemungkinan murid yang lain tidak menyadarinya, sampai peristiwa penyerahan dan penyaliban Yesus itu terjadi.

Views: 39

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top