Jelajah PB 73 (Matius 24:1-14)

Tuhan Yesus keluar dari Bait Allah dan para murid menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Sepertinya murid-murid Yesus sedang menunjukkan kebanggaan mereka pada Bait Allah. Mereka mungkin melihat kemegahan gedung tersebut. Bangunan itu dibuat sekitar selama 46 tahun. Itu adalah gedung yang termegah dan terbesar pada masa itu. Tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa tidak ada satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Semuanya akan diruntuhkan. Yesus mengatakan semua ini sekitar tahun 30 M.

Pada tahun 70 M tercatat di dalam sejarah, bangsa Yahudi memberontak terhadap penjajah Romawi dan kaisar mengutus Jenderal Titus ke Yerusalem dan menghancurkan kota Yerusalem, membakar seluruh kota dan menghancurkan Bait Allah. Bait Allah runtuh dan hancur, banyak orang datang mencari emas yang meleleh karena api. Untuk mencari emas tersebut, batu-batu dibongkar dan dipecahkan, karena emas banyak meleleh ke dalam batu tersebut. Hingga tidak ada satupun batu terletak di atas yang lain.

Setelah sampai di bukit Zaitun, Yesus dan para murid bercakap-cakap. Murid-murid bertanya kepada Yesus kapan hal yang dikatakan Yesus itu akan terjadi, bertanya juga tentang tanda kedatangan Yesus dan tanda kesudahan dunia. Yesus menjawab pertanyaan mereka sekaligus memberitahukan kepada kita agar kita perlu melihat setiap zaman dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian. Yesus tidak menjawab sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Seringkali apa yang kita inginkan, itu bukan hal yang terpenting.

Tuhan Yesus berkata, bahwa yang penting bagi kita semua adalah waspada, supaya jangan ada orang yang menyesatkan. Banyak orang Kristen yang tidak memperhatikan apa yang terpenting. Justru terjebak untuk memperhatikan apa yang kurang penting. Mereka bersemangat dengan seminar atau info mengenai akhir zaman, tentang fenomena-fenomena alam. Bahkan ada yang bernubuat palsu. Hal tersebut sangat berbahaya dan seringkali terkandung penyesatan di dalamnya. Tanda yang paling utama adalah ketika banyak orang datang dengan memakai nama Yesus dan berkata bahwa dialah mesias. Itu yang akan menyesatkan banyak orang.

Apakah Mesias itu? Mesias artinya orang yang diurapi. Banyak orang akan datang dan mengaku bahwa dia adalah orang yang diurapi dan kemudian menyesatkan banyak orang. Mungkin dia mengaku sebagai hamba Tuhan yang diurapi dan mengadakan acara pengurapan. Karena itu kita perlu hati-hati, jangan sembarangan memakai istilah “yang diurapi.” Mesias-mesias palsu itu akan menyesatkan banyak orang.

Kita juga perlu hati-hati jika ada orang yang berkata, pelayanan dilihat dari buahnya. Buah yang dimaksud bukan jumlah buah tersebut, bukan semakin banyak semakin baik, tetapi lebih kepada kualitas buah tersebut. Penderitaan akan ada dan kedurhakaan akan bertambah banyak. Tetapi, orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Jika Injil Kerajaan sudah diberitakan ke seluruh dunia, maka barulah tiba kesudahannya.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top