Jelajah PB 72 (Matius 23:23-39)

Ahli Taurat dan orang Farisi juga munafik mengenai persepuluhan. Pengajarannya tidak seimbang, hanya mementingkan pengajaran mengenai persepuluhan tetapi yang lain diabaikan. Mungkin mereka banyak mengajarkan tentang persembahan, supaya pemasukan mereka juga besar. Lebih parah lagi, tidak ada kontrol keuangan, sehingga penggunaan persembahan tidak bisa dipertanggungjawabkan secara transparan. Hal tersebut juga bisa terjadi pada gereja-gereja saat ini. Hal itu sangat berbahaya, terutama jika tidak ada tanggungjawab penggunaan keuangan gereja. Persepuluhan memang harus dilakukan, tetapi pengajaran yang lain tidak boleh diabaikan, yaitu mengenai hidup yang harus sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Jangan hanya mementingkan sesuatu yang menguntungkan saja.

Mereka juga munafik, membersihkan bagian luar tetapi dalamnya tidak. Mereka mengutamakan yang kelihatan, yang nampak oleh orang lain. Supaya semua orang tahu jika mereka melakukan kebaikan atau ibadah.

Mereka munafik karena seperti kuburan yang dilabur putih, di luar bersih tetapi di dalam berisi tulang dan kotoran. Tuhan Yesus sedang memberi gambaran bagaimana mereka nampak hebat di luar tetapi busuk di dalam. Mereka penuh dengan hati yang dengki dan sifat-sifat yang jahat.

Selanjutnya Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat dengan sangat keras. Mereka adalah orang munafik, orang yang membangun makam nabi-nabi. Mereka sedang bersaksi terhadap diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Mereka dikatakan sebagai keturunan ular beludak yang berbisa, yang pengajarannya bisa menjerumuskan banyak orang. Inti dari seluruh kecaman Tuhan Yesus adalah bahwa orang-orang Yahudi tidak mengerti ibadah simbolik itu sebenarnya untuk apa. Mereka tidak mencari tahu makna di balik ibadah simbolik yang mereka lakukan.

Mereka melakukan ibadah simbolik dengan tekun, tetapi tidak mau mencari maknanya. Mereka menyuruh orang lain melakukan ibadah simbolik itu dan semakin memperberat hukum Tuhan. Orang-orang melaksanakan ibadah simbolik dalam ketakutan. Banyak ibadah yang menjerumuskan orang. Sama halnya jika ada orang yang mengajarkan supaya rajin ke gereja, karena kalau tidak masuk gereja akan masuk neraka. Pengajaran tersebut sangat salah. Seharusnya kita mengajarkan orang untuk bertobat, lahir baru dan mengasihi Tuhan. Orang yang mengasihi Tuhan pasti akan rajin ke gereja. Mereka masuk ke Sorga bukan karena rajin ke gereja, tetapi karena pertobatan dan kelahiran barunya.

Banyak orang tidak suka diajar dengan kebenaran. Kebenaran akan mengecam orang yang bersalah. Jika bersalah dan mendengar pengajaran yang benar, seharusnya duduk diam untuk merenungkan, benarkah kita salah atau tidak.

Tuhan Yesus menangisi Yerusalem. Penduduk Yerusalem telah membunuh nabi-nabi dan melemparinya dengan batu. Orang-orang yang diutus kepada mereka, orang-orang yang seharusnya disambut dan dihormati oleh orang-orang Yerusalem, justru dibunuh. Ini adalah bangsa yang tidak memakai akal sehat. Mereka memakai emosi. Karena itu, kita sebagai orang Kristen harus hati-hati, tidak boleh melakukan hal-hal secara emosional. Jika kita melakukan kekerasan, itu mencerminkan sebagai anak-anak Iblis. Tuhan berkali-kali ingin menghimpun mereka untuk mendirikan kerajaan yang kekal, tetapi mereka tidak mau. Orang-orang Yerusalem menolak.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top