Jelajah PB 53 (Matius 18:12-20)

Di bagian ini Tuhan Yesus masih melanjutkan pengajaran tentang sesat. Dari awal sebenarnya Ia ingin menegor murid-murid-Nya yang tidak mengerti akan kebenaran, justru malah berebut posisi di Sorga. Hal tersebut tentu sangat menyedihkan, padahal mereka seharusnya sudah beres dengan perkara rohani dan semua yang sudah diajarkan oleh Yesus. Seharusnya mereka sudah bisa memberitakan keselamatan itu kepada orang lain. Mereka sendiri harus sudah mengerti kebenaran dan mengajar kebenaran itu kepada orang lain. Tuhan ingin para murd-Nya bertugas menjadi gembala yang baik, yaitu mencari domba-domba yang sesat di bumi ini. Oleh karena itu, mereka sendiri harus beres, sudah diselamatkan dan mengerti kebenaran.

Tuhan memberikan perumpamaan bahwa ada sukacita ketika bisa menyelamatkan domba yang hilang. Meskipun seseorang mempunyai 100 ekor domba dan masih ada 99 yang ada padanya, tetapi dia tetap mencari satu yang hilang itu. Ketika menemukan satu domba yang hilang itu, sukacitanya lebih besar daripada 99 yang tidak hilang itu. Siapakah satu domba yang hilang itu? Yang terhilang itu bukan yang malas ke gereja. Yang terhilang itu adalah orang yang benar-benar belum lahir baru, belum menjadi anggota jemaat. Sedangkan yang ke-99 itu yang sudah lahir baru dan sudah menjadi anggota jemaat. Jika ada jemaat yang malas dalam perkara-perkara rohani (ke gereja, baca Alkitab, berdoa, melakukan kehendak Tuhan dengan sungguh-sungguh), silahkan cek dalam diri masing-masing, apakah sudah benar-benar lahir baru dan sungguh-sungguh percaya kepada Yesus?

Jika menemukan yang sesat, bukan hanya gembala yang bersukacita, tetapi juga 99 domba lainnya. Demikian juga Bapamu yang di Sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. Ini masih berbicara tentang anak-anak kecil yang di ayat-ayat sebelumnya. Jika anak-anak tersebut tumbuh dan menjadi dewasa, mereka bagaikan domba yang sesat kalau mereka sudah berbuat dosa atas kesadaran dan kehendaknya sendiri. Kita harus menyelamatkan mereka, menyelamatkan setiap orang yang sudah akil balik, yang sudah jatuh ke dalam dosa. Karena Bapa menghendaki supaya tidak ada seorang anak pun yang hilang. Untuk mencari yang terhilang, hal yang harus kita lakukan adalah memberitakan Injil kepadanya, supaya mereka bisa bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.

Di ayat 15-20 ini adalah cara yang harus dilakukan bagi yang sudah menjadi anggota jemaat dan sudah diselamatkan, yaitu yang masuk dalam ke-99 domba. Jika ada saudara yang berbuat dosa, tegor dengan lembut berdua saja. Jika dia mau dengar, maka kita sudah mendapatkan dia kembali. Jika tidak mendengar, maka kita perlu membawa dua atau beberapa orang lagi supaya perkara (rhema= perkataan) tidak disangsikan. Jika dia tetap tidak mau mendengarkan, maka soal itu disampaikan kepada jemaat. Tiap-tiap anggota jemaat patut melakukan ini, jika ada saudaranya (anggota jemaat yang lain) yang berbuat dosa, dengan tahapan seperti di atas. Jika jemaat pun tidak mau didengarkan, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan (dikeluarkan dari keanggotaan jemaat). Di dalam 1 Korintus 5:13 dijelaskan lebih detail oleh rasul Paulus.

Pelaksanaan disiplin jemaat ini akan menentukan apa yang terikat dan terlepas di Sorga. Kuasa mengikat dan melepas ini tidak diberikan secara perorangan, tetapi diberikan kepada jemaat sebagai tubuh Kristus. Jemaat yang baik dan benar harus melaksanakan ini, supaya gereja betul-betul menjadi murni.

Permintaan dua atau tiga orang dikabulkan oleh Bapa karena dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, itulah jemaat, itulah tubuh Kristus. Tubuh Kristus adalah kumpulan orang-orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus di suatu tempat, serta digembalakan oleh seseorang yang bertanggungjawab.

Views: 169

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top