Jelajah PB 46 (Matius 16:13-20)

Di ayat ini, Yesus sudah berada di luar wilayah Israel. Pada waktu itulah Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya mengenai Anak Manusia. Tuhan Yesus ingin melihat apakah murid-murid-Nya mau bercerita mengenai pendapat orang tentang diri-Nya. Ternyata pendapat orang berbeda-beda. Pengenalan mereka akan Yesus ternyata tergantung dari pemahaman mereka tentang Alkitab, pada waktu itu Perjanjian Lama. Jika orang bisa mengerti Perjanjian Lama, maka orang tersebut bisa semakin mengerti sang Mesias atau Juruselamat yang diutus itu, dengan baik.

Orang Yahudi pada zaman Yesus ternyata memiliki konsep tentang Mesias yang beraneka ragam. Semuanya tergantung pada pengenalan dan pengertian mereka terhadap kitab Perjanjian Lama. Latar belakang keluarga di mana Yesus dilahirkan, ternyata bisa menjadi batu sandungan bagi mereka.

Kemudian Yesus bertanya kepada para murid, siapa sebenarnya Yesus itu. Simon Petrus menjawab dengan mantap bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Jawaban Petrus ini adalah jawaban yang paling tepat. Itulah yang diinginkan oleh Tuhan Yesus. Dengan semua pengajaran dan pelayanan yang disertai mujizat, ternyata tidak banyak orang yang tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Apa yang didapat oleh Petrus adalah sebuah penerangan dari Bapa di Sorga. Karena keingintahuan Petrus memahami siapa Yesus sebenarnya, sejak pertemuan pertamanya dengan Yesus, saat Yesus meminjam perahu Petrus, maka apa yang dilihatnya selama mengikuti Yesus membuat Petrus bisa menyimpulkan, siapa sebenarnya Yesus itu.

Petrus artinya batu karang. Petrus memang mempunyai sifat yang keras seperti batu. Di atas batu karang, Yesus akan mendirikan (membangun) jemaat-Nya dan alam maut tidak akan menguasainya. Jemaat sebenarnya sudah dimulai sejak Yohanes Pembaptis, pada saat Yohanes menunjuk kepada sang Juruselamat. Setelah itu Yohanes membaptis orang-orang yang percaya kepada Injil yang dia beritakan. Yesus membangun jemaat di atas batu karang seperti apa? Di dalam 1 Korintus 10:4 dijelaskan bahwa batu karang itu adalah Kristus sendiri, bukan Petrus.

Apakah bisa dikatakan bahwa jemaat itu didirikan di atas Petrus? Sebenarnya bisa juga, tetapi tidak di atas Petrus saja secara fisik. Karena di dalam Efesus 2:19-20, dijelaskan bahwa jemaat didirikan atas dasar para rasul dan para nabi, yaitu di atas pengajaran mereka (bukan fisik mereka). Para nabi itu artinya Perjanjian Lama, para rasul artinya Perjanjian Baru. Jadi, jemaat dibangun atas dasar firman Tuhan yang saat ini berada di tangan kita masing-masing.

Sebenarnya kunci kerajaan Sorga tidak hanya diberikan kepada Petrus saja, tetapi juga kepada setiap orang yang telah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Kita juga bisa mendapatkan kepastian masuk Sorga (mendapatkan Kerajaan Sorga). Petrus, karena pengakuan iman percayanya kepada Yesus Kristus, ia mendapatkan kunci Kerajaan Sorga. Setiap orang yang sudah lahir baru dan diselamatkan, mereka akan menjadi saksi untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga. Kepada siapa kita memberitakan Injil dan orang tersebut menerima Injil, mereka bertobat dan lahir baru, mereka pun akan mendapatkan kunci Kerajaan Sorga (kita ikat di dunia, akan terikat di sorga). Tetapi, jika kita tidak pernah bersaksi dan memberitakan Injil kepada orang-orang yang kita kasihi, maka orang itu pun tidak akan terikat di Sorga, karena mereka tidak bertobat dan percaya Yesus. Ingat, di luar Yesus Kristus tidak ada jalan menuju ke Sorga.

Views: 55

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top