Jelajah PB 47 (Matius 16:21-28)

Di ayat ini Yesus mulai memberitahukan kepada para murid tentang penganiayaan yang akan Yesus alami di Yerusalem. Yesus juga sebenarnya sudah memberitahukan tentang kebangkitan-Nya. Yesus tahu bahwa tidak mudah bagi para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat untuk menerima Yesus sebagai Mesias. Mereka akan kehilangan pekerjaan dan kehormatan yang selama ini mereka nikmati. Apalagi Yesus memperlihatkan pribadi-Nya yang sederhana, di luar dari pemikiran mereka tentang Mesias yang datang sebagai Raja.

Yesus sudah sangat tahu, apa yang akan terjadi pada diri-Nya. Tetapi Petrus mencoba menghalangi Yesus. Petrus yang belum lama telah membuat sebuah pengakuan iman yang luar biasa, sekarang justru tidak mengerti tentang hal-hal yang seharusnya akan terjadi pada Mesias. Petrus, sebagaimana kebanyakan orang, melihat bahwa Mesias itu seharusnya tidak mengalami hal yang buruk. Demikian juga saat ini, banyak yang berpikir bahwa orang yang dipimpin oleh Tuhan, maka orang tersebut akan baik-baik saja, tidak akan pernah mengalami penganiayaan atau sakit penyakit. Itulah yang menuntun Petrus untuk menarik Yesus ke samping.

Akhirnya Petrus menerima teguran yang sangat keras. Yesus bisa melihat bahwa Petrus seketika bisa dipengaruhi dan dikuasai oleh Iblis. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, jika tidak hati-hati dan waspada, juga bisa dipengaruhi oleh Iblis. Bandingkan dengan peristiwa Ananias, seseorang yang sudah percaya Tuhan Yesus, tetapi hatinya bisa dikuasai oleh Iblis (Kisah Para Rasul 5:3). Jika hati kita tidak dikuasai (dipenuhi) oleh Roh Kudus, maka Iblis akan bisa menguasai kita.

Mengikut Yesus harus memenuhi syarat, yaitu menyangkal dirinya dan memikul salibnya. Setiap orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, harus dapat melihat bahwa dirinya sudah disalibkan. Sekarang yang masih hidup ini adalah Yesus Kristus. Hal itu terjadi karena iman percaya kita. Kita sudah percaya bahwa Yesus Kristus sudah menggantikan diri kita untuk disalib, maka sekarang saatnya kita menggantikan Yesus Kristus hidup dan kita harus hidup bagi Yesus Kristus. Seorang murid atau pengikut Yesus, adalah seorang yang siap mati. Memikul salib artinya siap mati. Pada zaman di mana Yesus Kristus hidup, seseorang yang dihukum mati disuruh untuk memikul salib. Kita harus sadar bahwa kita adalah orang yang sudah dijatuhi hukuman mati. Dan kita sedang memikul salib kita menuju ke penyaliban.

Menyangkal diri artinya tidak memenuhi tuntutan diri kita (tuntutan untuk diperlakukan istimewa atau yang lain). Setiap orang yang kehilangan nyawanya karena Yesus Kristus, justru ia akan memperolehnya. Barangsiapa memelihara nyawanya, justru akan kehilangan. Di dunia waktunya terlalu pendek, sedangkan di sorga (atau di neraka) waktunya kekal selama-lamanya.

Pada saat Yesus datang untuk kedua kalinya, Ia akan mengangkat orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kita harus berpikiran bahwa Yesus sebentar lagi akan datang, mungkin besok, supaya kita mempersiapkan diri terus menerus. Dia bisa menjemput kita setiap saat. Yesus akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus akan masuk sorga. Tetapi, mengenai upahnya, akan ditetapkan melalui perbuatannya. Setiap orang yang tidak percaya Yesus akan masuk neraka dan berapa berat hukumannya juga akan ditentukan oleh perbuatannya.  

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top