Makin jelas yang dimaksud dengan hal Kerajaan Sorga adalah gambaran tentang jemaat (gereja) yang ada di dunia ini. Yesus mengumpamakannya seperti biji sesawi yang sangat kecil. Memang biji sawi itu kecil tetapi bisa tumbuh lebih besar dari sayuran lain, bahkan menjadi pohon yang sangat besar. Pertanyaanya, apakah kita pernah melihat pohon sawi? Sebesar apa pohon sawi itu?
Kenyataannya, sawi sebenarnya tidak pernah menjadi pohon yang besar dan kemudian burung-burung bisa bersarang di cabang-cabangnya, kecuali terjadi mutasi dan penyimpangan pertumbuhan. Jika sawi menjadi pohon seperti beringin, berarti ada penyimpangan pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi tidak seharusnya, tidak sesuai dengan pertumbuhan yang wajar. Yesus sedang memberi gambaran bahwa dari benih yang sangat kecil, akan muncul jemaat yang sangat besar sekali. Kalau gereja itu sudah sangat besar, maka burung-burung akan banyak bersarang di sana. Akan banyak berdatangan orang-orang yang mencari makan di sana. Akan banyak muncul orang-orang yang mencari keuntungan. Gereja itu akan menjadi tempat perebutan kekuasaan. Gereja dibangun bukan atas dasar melayani, tetapi atas dasar pekerjaan dan profesionalitas duniawi.
Sepertinya bukan keinginan Tuhan bahwa gereja menjadi besar. Keinginan Tuhan adalah gereja banyak dan ada di mana-mana, menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran di banyak tempat. Supaya di muka bumi ini dipenuhi dengan gereja. Di semua sudut kota dan desa ada gereja, meskipun kecil-kecil. Supaya ketika ada gereja di mana-mana, dunia yang gelap ini menjadi terang. Di sebuah rumah, lebih baik banyak lilin yang menerangi setiap sudut rumah sehingga rumah menjadi terang, daripada hanya satu lilin besar di tempat tertentu dan tidak bisa menerangi lebih banyak tempat.
Perumpamaan selanjutnya adalah tentang ragi yang diaduk di dalam tepung terigu. Yesus memberitahukan kepada kita bahwa suatu saat, ketika mendekati akhir zaman, akan terjadi pencampuran ragi pada tepung tiga sukat. Tiga sukat ditafsirkan sebagai tiga warisan gereja yang harus selalu ada di dalam setiap jemaat, yaitu: motivasi yang murni, pengajaran kekristenan yang murni dan semangat kekristenan yang murni. Tetapi ternyata Iblis tidak tinggal diam. Ketika gereja bekerja dengan efektif, maka akan banyak jiwa bisa diselamatkan. Karena itu, Iblis akan bekerja keras sedemikian rupa untuk mencampurkan ragi itu ke dalam tiga sukat. Sehingga tepung tiga sukat itu menjadi tidak murni lagi (khamir). Di dalam Alkitab, ragi selalu diumpamakan dengan hal yang negatif. Yesus pernah memperingatkan murid-murid-Nya supaya waspada dengan ragi orang Farisi dan Saduki (Matius 16:6, 11, 12). Mereka harus waspada dan hati-hati dengan pengajaran yang salah (ragi) orang Farisi dan Saduki.
Dan di dalam perumpamaan ini, seorang perempuan sedang memasukkan ragi ke dalam kemurnian tepung. Yang juga perlu diperhatikan, pada akhir zaman, antikristus akan menguasai dunia. Jika kita diingatkan dengan mimpi Nebukadnesar tentang patung, kita diingatkan dengan kerajaan-kerajaan yang menguasai dunia sampai akhir zaman. Patung itu kepalanya terbuat dari emas, menggambarkan kekuasaan kerajaan Babilonia yang menguasai dunia. Dadanya yang dari perak menggambarkan kekuasaan kerajaan Media Persia yang menguasai dunia. Perutnya yang dari tembaga menggambarkan kekuasaan kerajaan Yunani (Aleksander Agung) yang menguasai dunia. Pahanya yang dari besi menggambarkan kekuasaan kerajaan Romawi yang menguasai dunia. Jari kakinya dari besi campur tanah liat menggambarkan kerajaan antikristus yang akan menguasai dunia. Sampai kemudian Kerajaan Sorga yang diumpamakan batu yang turun dari gunung yang menggilas habis patung itu.
Sekarang kita berada di zaman yang sedang membentuk kerajaan antikristus yang digambarkan seperti kaki dari patung itu, yaitu besi campur tanah liat. Antikristus akan menguasai dunia, menguasai politik, ekonomi dan agama. Hal itu dilakukan, supaya antikristus akhirnya dapat disembah seperti Tuhan. Itulah tujuan awal dari Iblis, yaitu menyamakan diri dengan Tuhan. Melalui agama, dia akan memaksa semua orang di dunia untuk menyembahnya.
Antikristus akan memasak tepung tiga sukat ini dan akan mencampurkan dengan ragi. Jika sudah demikian, maka semuanya akan bercampur aduk dan sulit untuk melihat kemurnian tepung itu lagi. Kalau sudah jadi kue, maka semua akan bisa menikmati dengan penuh sukacita semu. Itulah yang diinginkan oleh Iblis. Sampai akhirnya, ketika Yesus datang kembali ke dunia, Dia pun ragu apakah masih bisa mendapati iman di bumi ini? (Lukas 18:8). Hal yang tersembunyi dan di dalamya ada hal yang indah, sudah diungkapkan pada kita hari ini.
Views: 11