Jelajah PB 28 (Matius 10:34-11:1)

Di ayat ini Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang tidak membawa damai di atas bumi, tetapi datang membawa pedang. Hal ini Dia katakan dalam pengertian tertentu. Dalam konteks seperti apa? Tuhan Yesus datang untuk memberitakan kebenaran. Pada saat Yesus lahir pun, para malaikat menyanyikan tentang damai di bumi. Tetapi mengapa Tuhan tidak membawa damai di bumi? Karena pada saat Yesus datang, tidak semua orang mau menyambut-Nya. Meskipun Yesus datang membawa damai, membawa misi Bapa untuk mendamaikan manusia, tetapi karena sebagian orang tidak mau menerima-Nya, itulah yang mengakibatkan terjadi ketidakdamaian.

Sebagai contoh, jika di dalam keluarga ada sebagian yang terima Yesus dan sebagian anggota keluarga tidak menerima Yesus, maka akan terjadi pertentangan dan masalah di dalam keluarga tersebut. Tuhan tidak memperbolehkan orang yang menerima Yesus menggunakan kekerasan kepada orang lain, supaya orang lain mau menerima Yesus. Yesus sendiri tidak pernah memaksa manusia untuk menerima-Nya. Tetapi biasanya, yang menolak-Nya itu yang akan memakai kekerasan. Karena itu, bisa terjadi pertentangan yang sangat besar di dalam keluarga. Sepertinya, sejak berita Injil diberitakan di dalam keluarga itu, keluarga itu nampaknya seperti berantakan. Jika yang menolak itu tenang-tenang saja, maka tidak akan terjadi masalah dalam keluarga tersebut.

Pada umumnya, orang yang tidak mau menerima Injil sudah dicengkeram oleh Iblis, sehingga akan sangat mudah untuk melakukan kekerasan. Itulah yang kemudian berakibat bisa memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya atau menantu perempuan dari ibu mertuanya. Inilah yang menyebabkan Yesus berkata demikian. Seolah-olah kedatangan-Nya yang seharusnya membawa damai, justru membuat seolah-olah terjadi kekacauan di dalam keluarga tersebut. Apalagi jika di dalam keluarga tersebut hanya satu orang saja yang menerima Yesus, maka seperti dikatakan di ayat 36 bahwa musuh orang itu ialah orang-orang seisi rumahnya. Tetapi, jika semua anggota keluarga menerima Yesus, maka damailah keluarga itu, bahkan keadaannya akan menjadi “di bumi seperti di sorga.”

Di kondisi seperti inilah orang Kristen akan sulit untuk memilih. Tetapi Tuhan menegaskan bahwa jika ada seseorang yang mengasihi bapa atau ibunya melebihi kasih kepada Yesus, maka dia tidak layak bagi Yesus. Inilah salib yang harus dipikul oleh orang-orang Kristen, ketika mereka harus memilih kepada siapa mereka lebih mengasihi.

Satu cangkir air yang diberikan kepada murid Tuhan Yesus, orang itu akan diingat apa yang diperbuatnya. Karena itu, janganlah kita segan-segan melakukan kebaikan. Jangan segan-segan terlibat di dalam penginjilan. Karena Tuhan mau kita melakukan hal tersebut dengan baik.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top