09 Galatia

Kesaksian Saat Sakit (Jelajah PB 733)

Galatia 5:16-17 Ketika kita percaya kepada Yesus, maka Roh Kudus akan tinggal di dalam hati kita. Dengan demikian maka kita akan menjadi orang yang berubah, yang dulunya tidak mengejar kebenaran, sekarang giat untuk mengejar kebenaran. Roh Kudus yang ada di dalam diri kita akan menarik kita kepada pengenalan akan Tuhan. Roh Kudus itu yang membuat […]

Kesaksian Saat Sakit (Jelajah PB 733) Read More »

Ragi Yang Berbahaya (Jelajah PB 732)

Galatia 5:6-15 Bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak memiliki arti apapun. Jika ada orang Kristen melakukan sunat karena alasan kesehatan, hal itu tidak menjadi soal. Seandainya memutuskan tidak bersunat, itupun tidak masalah. Yang terpenting, tujuan orang Kristen bersunat bukan untuk memenuhi ritual ibadah tertentu. Sunat bukan syarat untuk

Ragi Yang Berbahaya (Jelajah PB 732) Read More »

Kembali Terikat Adat Istiadat (Jelajah PB 731)

Galatia 5:1-5 Sebelumnya Paulus berbicara mengenai perhambaan. Selanjutnya ia berbicara tentang kemerdekaan Kristen. Setiap orang percaya seharusnya memiliki kemerdekaan di dalam Yesus Kristus. Kita sudah dilepaskan dari kutuk hukum Taurat. Kristus sudah menebus kita dari kutuk itu. Tidak ada orang yang perlu mendoakan kita untuk dilepaskan dari ikatan apapun. Jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus,

Kembali Terikat Adat Istiadat (Jelajah PB 731) Read More »

Anak-Anak Merdeka (Jelajah PB 730)

Galatia 4:21-31 Orang-orang percaya berbeda dengan para penganut Yudaisme. Orang percaya hanya percaya dan berserah kepada Yesus Kristus. Penganut Yudaisme mengandalkan hukum Taurat. Perbandingan itu disampaikan dengan mengingat kisah Ishak dan Ismael. Paulus sengaja menggunakan cerita ini dengan harapan bahwa jemaat di Galatia tergerak hatinya untuk kembali kepada kebenaran. Hidup mereka disadarkan bahwa mereka sudah

Anak-Anak Merdeka (Jelajah PB 730) Read More »

Giat Mempengaruhi Hal Yang Baik (Jelajah PB 729)

Galatia 4:17-20 Paulus menerangkan tentang sifat-sifat dari guru-guru palsu yang datang dari Yerusalem. Orang-orang dari Yerusalem itu berusaha untuk menjauhkan jemaat Galatia dari Injil yang benar, yang telah disampaikan dan diajarkan oleh Paulus sebelumnya. Jika saja jemaat di Galatia mau mendengarkan atau membaca apa yang disampaikan oleh Paulus, maka mereka pasti bisa menyadari kebodohan dari

Giat Mempengaruhi Hal Yang Baik (Jelajah PB 729) Read More »

Scroll to Top