08 2 Korintus

Keputusan Jemaat (Jelajah PB 663)

2 Korintus 2:8-11 Sepertinya telah terjadi pendisiplinan jemaat yang cukup keras dan serius, setelah jemaat di Korintus menerima surat Paulus yang pertama. Beberapa dari anggota jemaat di Korintus yang tidak beres dalam beberapa hal, mereka mendapatkan tegoran dari sebagian besar anggota jemaat. Orang-orang yang mendapatkan tegoran itu ternyata bertobat, sehingga Paulus memberitahu jemaat di Korintus […]

Keputusan Jemaat (Jelajah PB 663) Read More »

Datang Dengan Sukacita (Jelajah PB 662)

2 Korintus 2:1-7 Paulus mengambil keputusan di dalam hatinya bahwa dia tidak akan datang ke Korintus dalam kondisi berdukacita. Paulus ingin supaya jemaat Korintus sudah berubah, karena Paulus sudah memberitahu apa yang harus mereka lakukan di dalam suratnya yang pertama. Jika Paulus datang ke Korintus dan ternyata jemaat belum berubah, maka itu akan mendukakan hatinya.

Datang Dengan Sukacita (Jelajah PB 662) Read More »

Yang Diurapi (Jelajah PB 661)

2 Korintus 1:22-24 Kita diurapi oleh Roh Kudus pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus. Pada saat itulah Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Pada saat itulah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus. Jadi, pengurapan Roh Kudus itu tidak terjadi berulang kali dan tidak perlu ada orang lain yang harus mengurapi kita. Pengurapan Roh Kudus

Yang Diurapi (Jelajah PB 661) Read More »

Janji Yang Pasti (Jelajah PB 660)

2 Korintus 1:17-22 Dalam pelayanannya, Paulus selalu memiliki perencanaan yang matang. Tetapi perencanaan itu juga dilakukan atas seizin Tuhan, artinya Paulus juga mendoakan rencananya dalam perjalanan pelayanan pemberitaan Injil. Paulus tidak melakukan pelayanan dengan serampangan. Setelah melihat segala sesuatu dan situasi, Paulus membuat rencana. Tetapi rencana Paulus bisa berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan situasi, terutama situasi

Janji Yang Pasti (Jelajah PB 660) Read More »

Bermegah Karena Keselamatan (Jelajah PB 659)

2 Korintus 1:12-16 Seharusnya, hubungan antar orang percaya tidak dikuasai oleh hal-hal yang bersifat duniawi, melainkan didasarkan atas hati nurani yang tulus dan oleh kemurnian dari Tuhan. Di dalam kehidupan berjemaat, kita seharusnya dikuasai oleh kasih karunia Tuhan, bukan dikuasai oleh hikmat dunia ini. Di dalam kekristenan, terutama di jemaat Korintus, orang Kristen tidak boleh

Bermegah Karena Keselamatan (Jelajah PB 659) Read More »

Scroll to Top