Imamat 14:8-20
Orang kusta yang sedang dalam proses pentahiran, harus mencuci pakaiannya dan mencukup seluruh rambutnya. Kemudian ia harus membasuh tubuhnya dengan air, sehingga ia menjadi tahir. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus, sama seperti sedang membersihkan dirinya, sehingga menjadi manusia baru yang tidak bercacat dan bernoda. Setelah ditahirkan, barulah orang itu diperbolehkan masuk ke perkemahan tetapi masih harus tinggal di luar kemahnya sendiri selama tujuh hari.
Di dalam 2 Korintus 5:17 dikatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Ada pembaharuan di dalam Yesus Kristus. Orang yang sudah mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi tidak ada perubahan dalam hidupnya dan masih berperilaku seperti manusia lama, sejatinya orang itu belum diselamatkan dan belum sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Orang yang sudah diselamatkan seharusnya menjadi ciptaan baru.
Di hari kedelapan, setelah tahir dan tinggal di luar kemah, orang itu diperkenankan untuk menghadap Tuhan sebagai orang yang tahir. Statusnya menjadi seperti orang Israel yang lain, yaitu menghadap Tuhan dengan membawa persembahan penebusan salah. Meskipun orang ini sudah tahir dari kusta, tetap ia tidak memiliki kemampuan untuk penyelamatan diri. Ia sama seperti orang Israel pada umumnya, tetap bergantung pada korban supaya bisa mendekat kepada Tuhan.
Demikian juga pada hari ini, orang Kristen yang sudah diselamatkan bukan hebat dari dirinya sendiri. Kita menghadap Tuhan sebagai orang percaya. Sama seperti orang yang ditahirkan itu, menghadap Tuhan sebagai orang Israel. Karena itu, ia harus mengikuti semua aturan persembahan yang berlaku pada umumnya. Dengan gambaran ini, kita diingatkan bahwa sekalipun kita sudah diselamatkan dari dosa, pada saat kita menghadap kepada Tuhan, kita tetap tidak bisa bergantung pada diri sendiri. Kita bergantung pada korban itu, yaitu korban penyaliban Yesus Kristus.
Dalam segala hal, terutama keselamatan, kita harus bergantung kepada Yesus Kristus. Keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus bersifat eksklusif, karena tidak ada banyak jalan menuju kepada Bapa di Surga. Karena itu, Yesus di dalam Yohanes 14:6 dengan tegas mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Ketika kita diselamatkan, maka kita diberi kesempatan untuk menghadap takhta kasih karunia, karena ada Yesus Kristus yang menolong dan menuntun kita.
Orang Israel yang sudah tahir dari kusta, mengalami pengalaman besar di masa-masa pentahiran itu. Awalnya dia terhilang dan dikucilkan, sekarang didapatkan kembali dan statusnya dikembalikan sebagai orang normal. Itulah yang terjadi pada kita, jika kita percaya kepada Tuhan. Di dalam Efesus 2:13 dikatakan, “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’ sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus.”
Views: 17