Imamat 7:8-13
Mengenai memakan roti hidup, ini adalah gambaran dari datang dan menerima Yesus Kristus. Di gereja tertentu, ada pengajaran tentang transubstansiasi yaitu percaya bahwa roti perjamuan benar-benar akan berubah menjadi daging setelah didoakan atau diberkati. Faktanya tidaklah demikian. Roti itu tetaplah roti dan tidak akan menjadi daging, karena yang Tuhan Yesus sampaikan adalah gambaran, simbol atau figuratif.
Seandainya roti itu benar-benar menjadi daging, maka orang-orang yang melakukan perjamuan itu sama dengan menyalibkan Yesus berkali-kali, yaitu setiap kali melakukan perjamuan. Di dalam Ibrani 10:10 dikatakan, “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.” Pengorbanan Yesus hanya satu kali untuk selama-lamanya. Ketika para imam diizinkan untuk memakan bagian dari korban, ini melambangkan bahwa para imam menerima korban itu.
Jenis korban yang tidak bisa dimakan adalah korban bakaran, karena semuanya dibakar. Sedangkan korban yang lain, sebagian daging dan rotinya boleh dimakan oleh para imam. Meskipun korban bakaran dagingnya tidak bisa dimakan, kulitnya bisa diambil dan diberikan kepada imam yang pada waktu itu bertugas untuk mempersembahkan korban bakaran itu. Kulit ini melambangkan pakaian yang bertujuan untuk menutupi. Setiap orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, digambarkan telah ditutupi dosa-dosanya oleh Yesus Kristus.
Kebenaran Yesus Kristus telah menutupi setiap orang berdosa yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Kita memang berdosa, tetapi kebenaran Yesus Kristus menutupi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Di dalam Roma 3:22 dikatakan, “… yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.” Kebenaran Tuhan karena iman di dalam Yesus Kristus telah menutupi semua orang yang percaya.
Mengenai korban keselamatan, melambangkan hubungan antara orang percaya dengan Yesus Kristus. Kata “keselamatan” lebih tepat diterjemahkan “damai”. Karena itu, persembahan ini disampaikan dengan sukarela. Setiap orang yang sudah ada di dalam Yesus Kristus akan secara sukarela memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Selain persembahan binatang, orang-orang juga perlu membawa roti-roti tertentu.
Ada beberapa jenis korban keselamatan ini, salah satunya adalah persembahan syukur. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, sepatutnya senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan atas keselamatan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Persembahan syukur ini diberikan dalam bentuk roti tidak beragi. Sedangkan di ayat 13, ternyata ada jenis roti lain yang bisa dipersembahkan, yaitu roti bunda yang beragi.
Di dalam Alkitab, ragi adalah lambang yang buruk. Bukan berarti orang Israel atau kita tidak diperbolehkan menggunakan ragi. Karena itu, dalam ritual-ritual persembahan, ada roti yang beragi maupun tidak. Roti tidak beragi melambangkan Yesus Kristus, sedangkan roti beragi melambangkan manusia yang sudah diselamatkan. Kedua jenis roti ini bisa dipertemukan dalam satu korban persembahan. Karena pengorbanan Yesus, ada pendamaian antara yang berdosa dengan yang tidak berdosa.
Views: 50