Imamat 8:12-36
Karena setiap orang percaya sudah menjadi imam, sejatinya semua orang percaya sudah diurapi oleh Roh Kudus. Di dalam 1 Yohanes 2:27 dikatakan, “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak berdusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetapi tinggal di dalam Dia.”
Jika Yesus Kristus menerima pengurapan saat Roh Kudus turun ke atas-Nya, maka kita juga menerima pengurapan saat Roh Kudus hadir di dalam diri kita. Pengurapan itu terjadi pada saat kita bertobat dan percaya kepada Tuhan. Di dalam Efesus 1:13 dijelaskan, “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”
Setelah ritual pengurapan, selanjutnya akan dilaksanakan ritual korban persembahan. Yang pertama dilakukan adalah korban penghapus dosa. Sebelum mereka melayani Tuhan, mereka harus diselamatkan terlebih dulu. Jika saat ini kita ingin melayani Tuhan dan masuk ke Sekolah Alkitab, seharusnya motivasi yang muncul adalah untuk melayani Tuhan, bukan untuk mendapatkan profesi atau pekerjaan tertentu. Jika kita mendalami Alkitab hanya bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan, akan menimbulkan kekacauan dalam pengajarannya.
Karena belum ada imam lain yang bisa menahbiskan imam, maka Musa yang melakukan penahbisan itu. Setelah korban penghapus dosa, dalam acara penahbisan ini juga dipersembahkan korban bakaran. Korban bakaran ini akan dibakar seluruhnya. Tidak ada bagian yang tersisa. Setelah itu dilanjutkan dengan korban penahbisan. Korban penahbisan ini mirip dengan korban keselamatan yang menggambarkan persekutuan atau perdamaian antara Tuhan dengan umat-Nya. Dalam penahbisan ini memang harus ada pendamaian antara Tuhan dengan imam yang akan menjadi perantara dengan umat Israel.
Selain korban binatang, dipersembahkan juga roti tidak beragi. Semua itu ditaruh di telapak tangan untuk menjadi persembahan unjukan. Semua persembahan ini menunjukkan bahwa semua aspek pendekatan kepada Tuhan harus dilakukan oleh para imam ini. Mereka harus tahu dan terbiasa dengan semua korban ini. Musa mendapat bagian dada domba, karena ia yang menjadi imam pertama untuk mengatur semua acara penahbisan ini.
Bagian lain dari acara penahbisan ini adalah memakan daging dari beberapa bagian persembahan. Memakan daging korban melambangkan bahwa orang-orang yang memakannya itu sedang turut mengaplikasikan korban itu bagi dirinya. Semua ini berkaitan dengan gambaran Yesus Kristus yang telah menyerahkan daging dan darahnya untuk keselamatan manusia. Semua itu harus dilakukan sesuai dengan ketetapan Tuhan. Jika mereka melakukan dengan sembarangan, akan mengakibatkan kematian.
Views: 34