Imamat 1:4-10
Ketika domba dan lembu itu sudah tersedia untuk dikorbankan, tidak serta merta bahwa keselamatan itu akan didapatkan. Ada hal lain yang perlu dikerjakan. Harus ada imam yang memegang kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya. Tersedianya Juruselamat tidak serta merta akan membawa dampak keselamatan bagi manusia. Domba dan lembu itu harus disembelih, tangan imam diletakkan atas kepala korban itu.
Manusia yang berbuat dosa dan domba atau lembu itu yang harus mati. Hal ini menggambarkan Yesus Kristus yang telah mati karena pelanggaran-pelanggaran kita. Di dalam Yesaya 53:4-5 dikatakan, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Domba itu menggambarkan Yesus Kristus karena Domba Allah yang ada disalib menjadi korban karena kesalahan kita. Kita yang salah, Dia yang menanggungnya. Kita yang sakit, Dia yang menderita. Kita yang seharusnya mati, justru Dia yang rela mati untuk kita. Ketika kita dengan iman meletakkan diri kita dan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus, maka ada transaksi rohani. Dosa kita ditanggung oleh Yesus Kristus dan Yesus mati bagi kita, kita hidup bagi Dia.
Sama seperti di Imamat, imam meletakkan tangan di atas kepala korban itu. Ada transaksi yang terjadi, sehingga imam diperkenankan untuk mengadakan pendamaian. Yesus Kristus adalah pendamaian. Di dalam 1 Yohanes 2:2 dikatakan, “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
Setelah korban itu disembelih, ada darah yang keluar. Cara mematikan korban harus jelas. Ia tidak boleh dicekik sampai mati. Korban itu juga tidak ditenggelamkan sampai mati. Ia juga tidak dimatikan dengan suntikan atau dengan sengat listrik. Korban itu harus disembelih dan darah harus mengalir dari korban itu. Darah merupakan simbol dari kehidupan. Darah yang keluar itu disiramkan di sekeliling mezbah di depan pintu Kemah Pertemuan.
Ibrani 9:22 dikatakan, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Yesus Kristus mati disalib dan darah-Nya tercurah untuk menyelesaikan, membasuh dan menutupi dosa-dosa kita. Orang-orang berdosa yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, dosanya akan ditutupi oleh Yesus Kristus. Ketika Bapa melihat kepada orang yang sudah percaya itu, yang dilihat bukanlah dosa-dosanya tetapi darah Yesus yang sudah menutupinya.
Karena itu, di dalam Alkitab, orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus disebut sebagai orang-orang kudus. Di dalam 1 Korintus 1:2 dikatakan, “Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.”
Views: 20