Keluaran 14:17-31
Di sisi orang Mesir, Tuhan memberi kesempatan bagi orang Mesir untuk mengejar orang Israel. Tuhan tidak menghalang-halangi mereka ikut masuk ke laut itu. Tuhan tidak memaksa mereka untuk mengejar orang Mesir. Dari semua keputusan yang diambil oleh orang Mesir itu, maka Tuhan akan memperlihatkan kemuliaan-Nya terhadap Firaun. Malaikat Tuhan yang sebelumnya berjalan di depan orang Israel, sekarang berjalan di belakang mereka. Demikian juga dengan tiang awan, bergerak dari depan mereka ke belakang mereka.
Tiang awan itu yang menjadi pemisah antara orang Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga semalam-malaman orang Mesir tidak bisa saling mendekat. Sementara orang Israel memiliki pencahayaan yang cukup bagi mereka untuk menyeberangi laut itu. Musa mengulurkan tangannya dan terjadilah mujizat yang belum pernah ada dan tidak akan ada lagi. Mujizat ini yang selalu diingat dan diceritakan oleh orang Israel, turun temurun. Dengan perantaraan angin timur yang keras itu, membuat laut itu menjadi tanah kering dan air terbelah.
Tuhan bisa menggunakan apa saja untuk mengadakan mujizat. Dengan angin timur itu, Tuhan membelah laut. Tidak semua angin timur bisa membelah laut. Hanya saja, ketika Tuhan berkehendak atas hal itu, maka peristiwa pembelahan air itu terjadi. Orang Israel bisa berjalan di tengah-tengah laut itu, di tempat yang kering. Sedangkan di kiri dan kanan mereka ada air yang menjadi seperti tembok bagi mereka.
Pada waktu jaga pagi, Tuhan yang berada di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara Mesir itu. Ini adalah Yesus Kristus dalam penampakan-Nya di Perjanjian Lama. Bapa tidak pernah menampakkan diri. Jika di dalam Perjanjian Lama ada tercatat Tuhan menampakkan diri, maka Ia adalah penampakan Yesus Kristus sebelum menjelma menjadi manusia di Perjanjian Baru.
Tuhanlah yang berperang bagi orang Israel. Seharusnya orang Mesir sadar dengan peristiwa ini. Kejadian yang sedang menimpa mereka adalah peristiwa yang dahsyat. Tetapi mereka ternyata tidak mau sadar diri. Mereka telah dibutakan dengan kebencian kepada orang Israel. Hati mereka sudah sangat keras. Tanpa berpikir panjang, mereka terus mengejar orang Israel. Mereka tidak berpikir bahwa peristiwa ini di luar hukum alam. Hanya Tuhan yang maha kuasa, yang mampu membelah laut bagi umat-Nya.
Ketika orang Mesir itu maju dan ingin berperang melawan Israel, justru Tuhan yang berperang dengan mereka. Tuhan membuat roda kereta mereja berjalan miring dan maju dengan berat serta lambat. Pada saat itulah baru mereka mulai sadar, lalu mencari jalan untuk lari meninggalkan orang Israel. Mereka baru sadar bahwa Tuhan yang dipercaya oleh umat Israel yang sedang berperang melawan mereka. Tetapi mereka lambat untuk menyadari hal itu.
Ketika mereka sedang kesulitan mengendalikan kereta, maka berbaliklah air itu, menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun. Ketika orang Israel melihat semua peristiwa dahsyat itu, maka takutlah bangsa itu kepada Tuhan dan mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa. Inilah yang diinginkan oleh Tuhan, supaya kita benar-benar percaya kepada-Nya.
Views: 5