Teokrasi (Jelajah PL 312)

Keluaran 22:5-6

Tuhan tidak serta merta menghapus perbudakan di zaman bangsa Israel, karena perbudakan masih bisa digunakan untuk menghukum orang. Jika orang yang bersalah itu dipenjara, maka ia tidak akan produktif. Salah satu sisi positif dari perbudakan, orang yang bersalah itu menjadi budak dan mereka bisa bekerja dengan lebih produktif. Memang perbudakan seringkali terjadi dengan tidak menerapkan prinsip kemanusiaan. Karena itulah Tuhan mengatur segala sesuatu di kalangan orang Israel, supaya perbudakan yang terjadi di sana berbeda dengan perbudakan yang terjadi di bangsa-bangsa lain. Tentang hal ini, sudah dijelaskan di beberapa renungan sebelumnya.

Ketika ada pencuri yang tertangkap malam hari dan dipukuli sampai mati, maka tuan rumah yang kecurian dinyatakan tidak bersalah. Pemukul itu tidak berhutang darah, karena pencuri itu yang sudah masuk ke dalam rumah orang tersebut. Pemukul itu dianggap sedang membela diri. Perncuri itu yang telah mendatangkan kematian atas diri sendiri. Pencuri itu yang dianggap bersalah. Tetapi jika pencuri itu sudah pergi dan pemilik rumah baru tahu hal yang terjadi, lalu pemilik rumah itu marah dan mengejar pencuri itu dan membunuhnya pada siang hari, maka pemilik rumah itu dihitung sebagai pembunuh.

Tuhan tidak ingin bangsa Israel membalas dendam secara pribadi. Tuhan tidak ingin kita bermain hakim sendiri. Kita harus menyerahkan perkara ini kepada pemerintahan, kepada pihak yang berwajib. Tugas dan tanggungjawab utama dari pemerintah adalah menegakkan keadilan, menangkap penjahat dan menjalankan hukum dengan baik. Jika keadilan terjadi dan dijaga dengan baik di dalam suatu negara, maka hal-hal lain yang baik akan mengikutinya.

Jika ada orang yang karena lembunya lepas dan memakan hasil ladang dari orang lain, maka ia harus mengganti kerugian dari hasil ladangnya yang terbaik. Tidak ada yang bisa menyanggah bahwa ia tidak sengaja melakukan itu. Orang itu telah menghasilkan kerugian bagi orang lain, sehingga ia harus mengganti kerugian ladang yang telah dimakan ternak yang dibiarkan lepas itu. Jika ada yang ceroboh, melakukan pembakaran dan apinya menjalar ke ladang orang lain, maka ia pun harus mengganti kerugian. Semua itu dianggap kelalaian.

Pada waktu itu cukup sulit untuk membedakan antara kelalaian dengan kesengajaan. Jika ada orang yang melakukan dengan sengaja, ia juga bisa berkata bahwa ia sedang lalai. Karena itu, entah kelalaian atau kesengajaan, maka orang itu harus tetap membayar kerugian yang telah ditimbulkannya. Ia harus mengganti kerugian sepenuhnya.

Tuhan sudah mengantisipasi hal-hal yang bisa terjadi pada masyarakat Israel. Seringkali ada hal-hal yang sulit dipastikan. Bangsa Israel berbeda dengan bangsa lain. Jika bangsa lain menggunakan sistem pemerintahan demokrasi, maka bangsa Israel pada waktu itu menggunakan sistem pemerinthan teokrasi. Jika ada kasus yang tidak jelas dan tidak memiliki bukti kuat, maka mereka memperhadapkan semua itu kepada Tuhan. Ini salah satu keuntungan bangsa Israel pada waktu itu.

Views: 32

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top