Sabat dan Persembahan (Jelajah PL 367)

Keluaran 35:4-19

Kita yang hidup di zaman modern ini tidak boleh kalah dengan orang-orang yang hidup di masa Perjanjian Lama. Jika mereka diajarkan secara paksa dan simbolik untuk mementingkan Tuhan, seharusnya kita menyediakan waktu bagi Tuhan dengan kerelaan hati. Kita yang seharusnya sudah memiliki pengertian lebih rohani dari mereka, justru harus lebih mengutamakan Tuhan. Masih baik bagi orang yang menyediakan waktu untuk kebaktian di hari Sabtu. Yang sangat buruk, bahkan ada orang yang tidak menyediakan waktu untuk kebaktian sama sekali.

Ketika Tuhan memberikan pola seminggu satu kali kita melaksanakan kebaktian rutin, maka kita harus bisa melakukannya dengan baik. Bisa dimaklumi jika sesekali tidak bisa mengikuti kebaktian karena ada hal-hal di luar kendali yang menghalangi. Tetapi jika kita tidak pernah mengikuti kebaktian atau persekutuan secara rutin, maka kita sedang tidak memberikan waktu khusus bagi Tuhan. Gereja-gereja bahkan memberikan pilihan waktu untuk kebaktian, karena kecenderungan manusia hari-hari ini tetap ingin memiliki kegiatan lain di hari Minggu.

Tuhan ingin supaya kita sungguh-sungguh menyisihkan waktu bagi Dia. Sebenarnya tidak hanya di hari-hari tertentu, tetapi setiap hari kita bisa bersekutu atau memiliki waktu khusus dengan Tuhan. Setiap hari seharusnya kita memiliki waktu untuk berdoa, membaca firman Tuhan, membaca atau mendengarkan renungan, untuk memperkuat kehidupan rohani kita dan keluarga. Terutama pada hari Minggu, kita bisa bersekutu bersama-sama dengan jemaat yang lain untuk saling mendoakan dan menguatkan.

Untuk memulai semua peraturan dan hukum yang akan diberlakukan, Musa memerintahkan orang Israel untuk memberi persembahan. Di Perjanjian Lama ada beberapa jenis persembahan yang harus diberikan oleh orang Israel kepada Tuhan. Pertama, persembahan persepuluhan yang menjadi persembahan wajib. Tujuan dari persembahan persepuluhan adalah untuk membiayai para hamba Tuhan yang melayani di Bait Suci pada waktu itu. Persepuluhan itu diberikan kepada Tuhan untuk suku Lewi, suku yang telah ditetapkan oleh Tuhan secara khusus untuk melayani-Nya.

Di dalam Bilangan 18:21 dikatakan, “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.” Suku Lewi nanti akan memberikan persepuluhannya untuk para imam. Para imam adalah bagian dari suku Lewi yang berasal dari keturunan Harun (ayat 26-28).

Persembahan kedua adalah persembahan khusus. Persembahan persepuluhan sebenarnya merupakan salah satu bagian dari persembahan khusus. Persembahan khusus di luar persepuluhan ditujukan untuk pembiayaan-pembiayaan khusus. Bangsa Israel pada waktu itu perlu biaya untuk mendirikan Kemah Suci. Sepertinya banyak sekali yang harus dibayarkan oleh orang Israel pada waktu itu. Tetapi mereka mempersembahkan sesuai dengan yang mereka miliki.

Ketika orang Israel mau memberikan persembahan dengan sukarela dan sukacita, maka Tuhan pun menyertai serta memberkati mereka. Tetapi jangan sampai ini menjadi motivasi. Ketika memberi persembahan, maka kita harus memberi dengan sukarela, bukan memberi karena memiliki tujuan ingin diberkati lebih.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top