Keluaran 1:13-22
Tuhan sudah menubuatkan kepada Abram, tercatat di dalam Kejadian 15:13-14 dikatakan, “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.”
Penderitaan Israel di tanah Mesir sudah dinubuatkan oleh Tuhan, ratusan tahun sebelumnya. Dengan penderitaan Ini, bangsa Israel sedang dipersiapkan untuk memiliki rasa persatuan di antara mereka. Anak-anak Israel pernah saling iri dan saling membenci satu dengan yang lain. Memang mereka telah bertobat dari kejahatan itu. Tetapi rasa kesukuan mereka juga masih sangat kuat. Tuhan sedang membentuk mereka, menjadi bangsa yang mau bersatu dan bersehati. Ketika ada tekanan dari luar dan musuh bersama, bangsa Israel bisa bersatu.
Bangsa Mesir menindas orang Israel dan menyuruh mereka kerja paksa. Orang Israel harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Pitom dan Raamses ini bukan piramid, karena piramid sudah dibangun oleh Mesir sebelum orang Israel pindah ke Mesir. Orang-orang Israel dibuat sangat menderita oleh orang Mesir. Tetapi bangsa Israel tetap kuat. Tuhan seringkali mengizinkan kita mengalami penderitaan. Bisa jadi penderitaan itu terjadi karena kesalahan kita, sehingga kita perlu menyadarinya dan kembali kepada kehendak Tuhan. Terkadang penderitaan juga bagian dari rencana Tuhan untuk mendatangkan kekuatan dan kebaikan bagi kita.
Firaun kehabisan akal untuk menekan pertambahan orang Israel. Firaun berusaha untuk membunuh orang Israel yang baru lahir melalui bidan-bidan. Dua bidan yang disebut namanya adalah Sifra dan Pua. Kemungkinan mereka adalah kepala dari bidan-bidan yang diberi perintah oleh Firaun. Ini menjadi salah satu cara Iblis untuk melenyapkan bangsa Israel. Ada banyak orang di banyak generasi yang ingin sekali melenyapkan bangsa Israel, bahkan sampai saat ini. Iblis tahu bahwa bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan yang mendatangkan Mesias. Mereka ingin menggagalkan rencana kedatangan Mesias itu.
Iblis membangkitkan rasa benci terhadap bangsa Israel, pada orang-orang tertentu sampai saat ini. Tanpa disadari, Firaun telah mendapat pengaruh dari Iblis untuk melenyapkan bangsa Israel. Firaun ingin merusak rencana Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia di muka bumi ini. Tetapi Sifra dan Pua tidak mau melakukan pembunuhan itu. Kedua bidan ini diperhadapkan dengan situasi yang sangat sulit. Firaun tidak segan-segan untuk melenyapkan kedua bidan itu, jika tidak melakukan titah raja. Sifra dan Pua memilih keputusan yang benar. Mereka lebih takut kepada Tuhan daripada kepada Firaun.
Tuhan berkenan dengan keputusan yang diambil oleh Sifra dan Pua. Tuhan memberkati mereka dan membuat mereka berumah tangga. Mungkin selama ini mereka kesulitan untuk berumah tangga. Firaun marah dan memberi perintah kepada seluruh rakyat Mesir untuk melemparkan semua anak laki-lagi yang lahir bagi orang Ibrani (Israel). Sepertinya perintah Firaun ini tidak banyak dilaksanakan oleh orang Mesir. Tetapi perintah ini akan menjadi latar belakang bagi kisah Musa.
Views: 21