Nyanyian Syukur (Jelajah PL 279)

Keluaran 15:19-20

Musa telah membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Mereka sudah melewati laut Merah dan diselamatkan dari kejaran Firaun dan pasukannya. Tokoh Musa menjadi tipologi atau gambaran dari Yesus Kristus. Jika Musa menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, maka Yesus Kristus menyelamatkan orang percaya dari perbudakan dosa. Ada beberapa hal yang mirip antara kisah kehidupan Musa dan Yesus Kristus.

Mereka berdua sama-sama dilahirkan di dalam ancaman maut. Kelahiran Musa pernah terancam karena Firaun memberi perintah untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir dari kalangan orang Israel. Demikian juga dengan Yesus Kristus, kelahiran-Nya juga terancam karena Herodes memberi perintah untuk membunuh anak bayi laki-laki berusia di bawah dua tahun di seluruh tanah Betlehem dan sekitarnya.

Baik Musa maupun Yesus Kristus memiliki tugas yang sama, yaitu menyelamatkan umat Tuhan. Awalnya, Musa dan Yesus Kristus memiliki kedudukan tinggi, tetapi akhirnya kedudukan itu tidak digunakan dan menjadi orang biasa. Musa sebelumnya adalah orang kerajaan, yang memiliki berbagai macam fasilitas kerajaan, tetapi rela untuk menjadi tidak terhormat karena menyelamatkan bangsa Israel. Yesus Kristus turun dari kemuliaan-Nya di Surga, menjadi sama seperti manusia, bahkan lebih hina.

Dengan tangan yang kuat, tangan yang terangkat, Musa menyelamatkan bangsa Israel. Sepuluh tulah sudah diperlihatkan, menggambarkan tentang kemahakuasaan Tuhan yang tidak tertandingi. Setelah tulah kesepuluh, Firaun mengalah dan orang Israel diperbolehkan pergi dari Mesir. Tetapi tidak lama kemudian, orang Mesir di bawah pimpinan Firaun, mereka mengejar orang Israel. Mereka mengejar dengan kereta-kereta mereka, sehingga orang Israel terpojok, tidak bisa pergi ke mana-mana.

Di saat terdesak itulah, Tuhan bertindak menyelamatkan mereka. Tuhan berperang bagi orang Israel. Tuhan bahkan membelah laut yang ada di depan mereka. Peristiwa ini tidak pernah dibayangkan oleh manusia, tetapi terjadi sedemikian rupa. Dengan peristiwa itu, orang Israel memiliki pengalaman untuk berjalan di tanah kering, di tengah laut yang terbelah itu. Peristiwa seperti ini belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Sedangkan orang-orang Mesir yang mengejar orang Israel, mereka mati karena pada saat di tengah laut itu, air berbalik dan menimpa mereka semua.

Ketika seseorang benar-benar bertobat dan menerima Yesus Kristus, maka orang tersebut menerima keselamatan yang penuh. Pertobatan akan membawa sukacita yang besar, baik terhadap orang tersebut maupun orang-orang lain yang sudah terlebih dulu percaya kepada Yesus Kristus. Ucapan syukur itu meluap dan keluarlah dari mulut mereka nyanyian pujian serta ucapan syukur kepada Tuhan. Jikalau saudara pernah mengalami peristiwa pertobatan dan keselamatan ini, maka ucapan syukur itu pasti pernah saudara rasakan. Bahkan jika masih disadarkan sampai sekarang, maka ucapan syukur itu akan terus terucapkan sampai hari ini.

Views: 34

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top