Keluaran 17:1-2
Perjalanan bangsa Israel di padang gurun bisa menggambarkan perjalanan umat Tuhan di dunia ini. Dari pengalaman perjalanan bangsa Israel tersebut, ada banyak pelajaran dan prinsip yang bisa kita pakai untuk kehidupan sehari-hari. Pada waktu itu orang Israel memerlukan hal-hal jasmani yang memang diperlukan dalam hidup sehari-hari. Mereka berjalan dari padang gurun Sin, lalu berkemah di Rafidim. Ternyata di tempat itu tidak ada air untuk diminum. Mereka mulai kehausan. Hal ini merupakan hal wajar bagi semua manusia, jika kekurangan air pasti akan mengalami kehausan.
Saat itu mereka memang berada di padang gurun, suatu tempat yang sangat jarang ada sumber air. Kita pun memerlukan berbagai macan kebutuhan di dunia ini. Paling tidak ada tiga kebutuhan pokok manusia, yaitu makan minum, pakaian dan tempat tinggal. Setelah kebutuhan itu tercukupi, kita pun akan perlu dengan banyak hal lain untuk kelengkapan hidup kita. Selain kebutuhan jasmani, manusia juga perlu memenuhi kebutuhan emosional, seperti perhatian dan kasih sayang. Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kecenderungan untuk saling berinteraksi dan saling membutuhkan, serta menginginkan rasa aman.
Orang Israel sedang mengalami krisis, mereka tidak mendapatkan air untuk diminum. Tetapi reaksi orang Israel kepada Tuhan, itulah yang tidak wajar dan tidak seharusnya terjadi. Tuhan mengizinkan krisis itu terjadi pada bangsa Israel, termasuk juga pada kita. Tuhan ingin melihat respon atau reaksi manusia, ketika menghadapi semua itu. Orang Israel bereaksi sangat buruk dan tidak wajar. Mereka mulai bertengkar satu dengan yang lain. Setelah itu mereka bersungut-sungut dan marah kepada Musa. Bahkan mereka hendak melempari Musa dengan batu.
Orang-orang yang seharusnya hidup berkenan kepada Tuhan, justru bereaksi dengan negatif dan bahkan mencobai Tuhan. Sebagai orang percaya, jangan sampai kita memiliki reaksi yang negatif seperti itu. Dalam hal apapun, seharusnya kita tetap bersyukur kepada Tuhan, bukan menentang Tuhan. Kita perlu menganalisa sebab dan alasan dari orang Israel melakukan hal yang negatif itu, supaya kita tidak terjebak pada kesalahan yang sama.
Bangsa Israel merasa memiliki hak terhadap segala sesuatu, sehingga mereka sulit untuk mengucap syukur dan lebih memilih untuk bersungut-sungut serta menuntut. Jika kita tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang ada pada kita adalah milik Tuhan, maka kita pun akan memiliki pandangan yang sama seperti orang Israel. Hal-hal yang kita anggap sepele bahkan yang seringkali kita lupakan, seperti bernafas atau jantung yang berdetak, sebenarnya adalah milik Tuhan. Semuanya itu adalah kasih karunia Tuhan yang diberikan kepada kita.
Bukan hanya itu saja, hal-hal lain yang kelihatan pun sebenarnya kasih karunia dari Tuhan. Jika kita bisa menyadari semua itu, maka kita bisa mengucap syukur. Bangsa Israel sulit sekali untuk mengucap syukur, karena mereka merasa bahwa semua yang tidak mereka terima adalah hak bagi mereka. Sebenarnya kita tidak memiliki hak apapun, karena kita adalah orang berdosa. Dosa membuat manusia tidak memiliki hak apapun, selain kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia.
Views: 26