Membuang Ragi (Jelajah PL 270)

Keluaran 13:4-7

Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir pada bulan Abib. Bulan ini diubah oleh Tuhan menjadi bulan Nisan, yaitu bulan pertama di dalam kalender bangsa Israel. Hal ini telah dicatat dalam Keluaran 12:2, “Bulan inilah akan menjadi bulan permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.” Telah terjadi perubahan kalender bagi orang Yahudi, demi mereka mengingat akan penyelamatan Tuhan ini. Dulu, bulan pertama bagi orang Israel adalah bulan Tishri. Mulai saat ini, bulan pertama orang Yahudi adalah bulan Nisan atau Abib.

Paskah melambangkan permulaan keselamatan seseorang. Tuhan menginginkan keselamatan menjadi yang utama di dalam kehidupan seseorang. Setelah itu, orang Israel boleh melakukan kegiatan-kegiatan lain di bulan-bulan berikutnya. Sama dengan kita pada hari ini, sebelum kita mendapatkan keselamatan dari Tuhan, sebelum kita bertobat dan percaya kepada Yesus, semua yang telah kita lakukan semuanya sia-sia. Sesudah diselamatkan, barulah orang itu mulai dengan kalender kehidupan yang sebenarnya.

Orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan sejak masa mudanya, mereka seharusnya menjadi orang yang sangat berbahagia. Mereka memiliki kesempatan yang besar di hadapan Tuhan untuk berkarya bagi Tuhan. Orang yang diselamatkan di usia lanjut, juga perlu mengucap syukur. Hanya saja, ia mungkin tidak memiliki waktu dan kesempatan yang luas untuk berkarya bagi Tuhan. Meskipun demikian, mengetahui bahwa waktunya sangat singkat, maka orang-orang tersebut biasanya menggunakan waktunya dengan semangat yang tinggi bagi Tuhan.

Setelah merayakan Paskah, orang Israel melanjutkan untuk merayakan Hari Raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. Selama tujuh hari, tidak boleh ada ragi di rumah orang Israel. Ragi ini biasanya dipakai untuk membuat roti, sebagai pengembang, yang membuat roti menjadi empuk. Roti bisa mengembang karena ada rongga-rongga udara di dalam roti yang dihasilkan oleh ragi. Di dalam Alkitab, ragi menjadi gambaran akan dosa, pengajaran yang salah dan kompromi. Sesudah Paskah, sesudah diselamatkan, orang percaya harus memasuki masa hidup tanpa ragi.

Orang yang sudah diselamatkan diberi status sebagai orang kudus. Orang itu benar-benar harus murni dan tidak tercampur dengan ragi, tidak tercampur dengan dosa atau kompromi dengan kehidupan masa lalu. Karena itu bangsa Israel diingatkan oleh Tuhan supaya tidak memakan roti beragi selama tujuh hari: sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat pada orang Israel, bahkan ragi itu tidak boleh dilihat pada orang Israel di seluruh daerah mereka. Dalam hal ini, Tuhan benar-benar serius.

Sebagai orang percaya, kita memang masih bisa jatuh ke dalam dosa. Tetapi orang percaya harus ingat bahwa posisi dan panggilan kita sudah sebagai orang kudus. Kita harus hidup di dalam kekudusan itu, tidak kompromi dan tercampur dengan dosa-dosa dunia. Jangan sampai ada dosa dan kesalahan apapun, terlihat pada kita. Hari raya Roti Tidak Beragi ini sengaja dibuat sampai tujuh hari, karena angka tujuh menyimbolkan tentang kegenapan. Artinya, kita harus membuang ragi itu (dosa itu) dari semua dan segenap hidup kita.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top