Keluaran 1:9-12
Generasi yang berganti bisa mengubah cara pandang. Kesenjangan generasi bisa terjadi kapan saja. Karena itu penting untuk mempersiapkan penerus dalam estafet kehidupan rohani. Anak-anak kita suatu hari akan bangkit menggantikan kita dalam banyak hal. Jangan sampai generasi sesudah kita akan berbeda jauh dengan kita. Yang dikhawatirkan adalah munculnya generasi baru yang tidak mengenal Tuhan. Nanti kita akan melihat sejarah Israel bahwa generasi Yosua adalah generasi yang sangat mengenal Tuhan. Setelah generasi Yosua, akan muncul generasi baru yang tidak mengenal Tuhan.
Melalui renungan ini, kita diajak untuk memikirkan generasi sesudah kita. Minimal kita harus memikirkan anak-anak kita, terutama dalam pengertian dan kehidupan mereka secara rohani. Kita tidak bisa menyerahkan pengajaran rohani kepada orang lain. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan pengajaran yang baik kepada anak-anaknya. Seringkali orang tua hanya fokus pada pengajaran ilmu pengetahuan untuk mempersiapkan kehidupan duniawi yang lebih baik. Tetapi banyak orang tua yang lupa untuk memberikan pengajaran kerohanian kepada anak-anaknya.
Orang tua seringkali marah jika anaknya tidak belajar, tidak rajin sekolah atau tidak mau mengerjakan pekerjaan di sekolah. Tetapi orang tua jarang sekali marah, jika anak-anaknya tidak berdoa, tidak membaca firman Tuhan dan tidak pergi ke gereja. Seharusnya, segala sesuatu berjalan dengan seimbang. Pengetahuan duniawi memang penting, tetapi jangan sampai melupakan pengetahuan dan pengajaran rohani. Apakah orang tua pernah memberitakan Injil kepada anak-anaknya? Jika belum, mari kita mengajarkan Injil kepada mereka, mengajarkannya berulang-ulang.
Di Mesir, raja baru muncul dan terjadi perubahan. Demikian juga, ketika generasi baru muncul, akan terjadi perubahan. Kita perlu sadar bahwa dari generasi ke generasi, perubahannya semakin buruk. Raja baru di Mesir mulai mengatur rencana untuk mencelakai bangsa Israel. Mungkin orang Mesir takut, karena pertumbuhan orang Israel sangat pesat. Mereka takut, suatu saat bangsa Israel akan menyerang mereka dan berkuasa atas Mesir. Seharusnya bangsa Mesir bisa mengembalikan bangsa Israel ke tanah Kanaan. Tetapi raja Mesir memilih untuk menjadikan bangsa Israel sebagai budak mereka.
Seperti inilah kecenderungan manusia yang berkuasa secara duniawi. Mereka selalu memikirkan keuntungan diri sendiri dan tidak memikirkan kehidupan orang lain. Hal ini juga sering terjadi pada kehidupan orang Kristen. Banyak orang Kristen berpikir bahwa ketika mereka ke gereja dan aktif pelayanan, mereka ingin mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini perlu kita sadari, supaya kita tidak terjebak pada hal yang salah. Kita datang ke gereja dan melayani Tuhan adalah sebagai bentuk ucapan syukur kita, bukan untuk mencari keuntungan, apalagi keuntungan duniawi.
Mesir telah mengambil keputusan yang salah. Mereka tidak membiarkan Israel pergi, tetapi justru memperbudak mereka. Mereka berpikir bahwa ketika bangsa Israel diperas dan diperbudak, maka jumlah bangsa Israel akan berkurang. Tetapi justru ketika bangsa Israel semakin ditindas, mereka justru semakin bertambah banyak. Orang-orang Mesir menjadi semakin takut kepada bangsa Israel.
Views: 26