Keluaran 2:16-22
Musa tahu bahwa Firaun berusaha untuk membunuh Musa, karena itu Musa memutuskan untuk melarikan diri dari hadapan Firaun. Hal ini mungkin dianggap bertentangan dengan Ibrani 11:27, yang mengatakan, “Karena iman maka ia (Musa) telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.” Perlu diperhatikan bahwa ayat di Ibrani ini tidak menjelaskan mengenai Musa yang melarikan diri di usianya yang ke empat puluh tahun. Ayat di Ibrani ini menjelaskan tentang Musa yang meninggalkan Mesir pada usianya yang ke delapan puluh tahun.
Di usia ke delapan puluh tahun, itu adalah peristiwa kedua Musa keluar dari tanah Mesir. Pada saat itu, Musa keluar dari tanah Mesir sambil membawa seluruh bangsa Israel, keluar dari tanah perbudakan. Peristiwa itu dijelaskan lebih lanjut di dalam Ibrani 11:28-29.
Tanah Midian berada di sebelah utara tanah Mesir. Sampai di sebuah sumur, ketika Musa sedang duduk-duduk di sana, ia bertemu dengan tujuh orang perempuan yang sedang akan memberi minum kambing domba mereka. Pada saat itu, para perempuan itu sedang mendapatkan masalah. Ada gembala-gembala kambing domba yang mencoba mengusir para perempuan itu. Musa menjadi penolong bagi para perempuan itu. Dari peristiwa ini kita bisa menyimpulkan bahwa memang Musa adalah orang yang suka menolong dan memiliki hati yang baik.
Musa tidak hanya berkeinginan untuk menolong bangsanya. Ia tidak nyaman dengan ketidakadilan. Musa juga menolong orang-orang yang bukan dari bangsanya, yang sedang dalam kondisi tertindas. Kemungkinan Musa masih menggunakan pakaian pembesar Mesir, sehingga para gembala merasa segan dengan Musa. Mungkin ketujuh perempuan itu juga menganggap bahwa Musa memang orang Mesir. Karena itulah ketika para perempuan itu kembali kepada ayahnya, mereka berkata bahwa ada seorang Mesir yang telah menolong mereka.
Rehuel diberi perintah oleh ayahnya untuk bertemu kembali dengan Musa dan mengajak Musa tinggal bersama dengan mereka. Musa bersedia tinggal di sana dan Rehuella Zipora diberikan untuk menjadi istri bagi Musa. Jika kita membaca Alkitab dengan teliti, kita mendapati bahwa terjadi beberapa peristiwa penting ketika ada pertemuan di sumur. Sebelumnya ada Ribka yang bertemu dengan hamba Abraham di sumur. Sekarang Musa juga bertemu dengan calon istrinya di sumur. Dari peristiwa di sumur itu, para perempuan akan terlihat karakter aslinya.
Dari pernikahannya dengan Zipora, Musa memiliki anak yang bernama Gersom. Gersom artinya telah menjadi seorang pendatang di negeri asing. Musa merindukan keluarga dan juga bangsanya, tetapi ia belum berani untuk kembali ke Mesir.
Pribadi Musa banyak memberi gambaran tentang Pribadi Yesus Kristus. Situasi kelahiran mereka mirip, dalam situasi ingin membunuhnya. Bayi Musa dan bayi Yesus sama-sama diselamatkan dari marabahaya. Musa dan Yesus pernah berada di tanah Mesir. Musa dan Yesus sama-sama menjadi penyelamat bangsa Israel. Orang Israel menolak Musa dan Yesus untuk pertama kalinya. Orang Israel menerima Musa untuk kedua kali, demikian juga nanti bangsa Israel akan menerima Yesus saat datang yang kedua kali. Musa di kedatangan pertama menikah dengan bangsa non-Yahudi, demikian juga Yesus di kedatangannya yang pertama, mendirikan jemaat yang menjadi mempelai perempuan yang sebagian besar berasal dari orang-orang non-Yahudi.
Views: 24