Kejadian 39:9-12
Ketika Yusuf menolak ajakan istri Potifar, Yusuf ingat akan Tuhan. Yusuf tahu bahwa perselingkuhan akan berujung dosa kepada Tuhan. Yusuf sadar akan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Dia tidak mau mendukakan hati Tuhan yang selama ini telah menyertainya, terutama ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Yusuf menyimpulkan bahwa ketika perselingkuhan itu terjadi, maka hal itu adalah kejahatan besar di hadapan Tuhan. Kunci untuk hidup dalam moralitas yang tinggi adalah kesadaran kita terhadap hubungan kita dengan Tuhan.
Tidak mungkin seseorang memiliki moral yang baik jika dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Jika kita menginginkan dan menyadari keberadaan serta penyertaan Tuhan, maka ketika kita melakukan dosa tersembunyi sekalipun, sebenarnya kita sedang melakukan dosa persis di hadapan wajah Tuhan. Jika kita menyadari hal itu, maka kita akan menjadi orang yang memiliki moral serta integritas yang tinggi. Mungkin orang lain tidak tahu dosa yang kita perbuat, tetapi Tuhan tahu.
Istri Potifar ternyata tidak putus asa. Dari hari ke hari, istri Potifar terus membujuk Yusuf untuk bersetubuh dengan dia. Godaan itu datang terus menerus, dari hari ke hari. Iblis tidak puas dengan pekerjaan yang gagal dan gagal. Ketika Iblis tidak bisa menjatuhkan kita, ia akan menggunakan berbagai macam cara untuk menjatuhkan kita. Jika tidak bisa dengan cara halus, ia akan melakukan dengan cara kasar dan licik. Jika godaan ini terjadi terus menerus, maka kita juga harus memiliki kekuatan dan konsistensi untuk tetap menang dan tidak mau terjerumus dalam dosa itu.
Setiap kali pencobaan itu datang, Yusuf tetap konsisten untuk menolaknya. Bahkan Yusuf sepertinya mulai menjauh dari istri Potifar, meskipun hal itu sulit untuk dilakukan, karena mereka ada dalam satu rumah. Jika dibandingkan dengan saudaranya yang lain, maka Yusuf menjadi orang yang paling kuat dalam hal iman dan moral. Yusuf telah dicobai dari berbagai sisi. Pada suatu hari, istri Potifar menkondisikan keadaan rumah, supaya tidak ada seorang pun yang ada di sana selain Yusuf. Tiba-tiba, istri Potifar memegang baju Yusuf, saat Yusuf masuk ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya.
Istri Potifar mungkin berpikir jika Yusuf mau sekali saja mengikuti ajakannya, maka selanjutnya akan lebih mudah untuk memperdaya Yusuf. Ketika dibujuk dengan kata-kata tidak cukup, maka istri Potifar nekad mengajak Yusuf dengan lebih kuat, dengan cara memegang baju Yusuf. Sentuhan antar lawan jenis bisa mengakibatkan hal-hal yang lebih parah. Istri Potifar sengaja melakukan hal ini, dengan harapan bahwa Yusuf akan mengikuti ajakannya.
Persetubuhan adalah aktivitas yang diperbolehkan setelah pernikahan. Jika belum terjadi pernikahan, maka persetubuhan itu akan disebut sebagai percabulan atau perzinahan. Menariknya, pada saat itu hukum “jangan berzinah” belum disampaikan oleh Tuhan. Meskipun demikian, Yusuf sadar bahwa jika hal itu dilakukan, maka bisa membuatnya jatuh dalam dosa. Yang memberi kekuatan kepada Yusuf bukanlah hukum atau larangan, tetapi hubungannya dengan Tuhan. Kesadaran akan kehadiran Tuhan membawa dia tetap bertahan dari godaan itu.
Views: 30