Kejadian 12:4-9
Ketika Tuhan memberikan perintah kepada Abram untuk pergi dari negerinya, Abram memberikan respon yang positif. Dalam tindakan imannya, Abram segera pergi, seperti yang difirmankan oleh Tuhan kepadanya. Iman Abram berbuah dalam bentuk tindakan nyata. Iman Abram berbuah dalam ketaatan yang sungguh-sungguh. Hal ini akhirnya dijelaskan oleh Paulus dan Yakobus dalam surat mereka.
Di dalam Roma 4:1-3, Paulus menjelaskan bahwa iman Abraham yang membuatnya benar di hadapan Tuhan. Selanjutnya kita membandingkan dengan Yakobus 2:21-23. Kedua bagian ayat ini mengutip dari ayat yang sama di dalam Perjanjian Lama. Dari dua bagian ayat ini, sebenarnya kita bisa menyimpulkan bahwa imanlah yang menyelamatkan kita, bukan perbuatan kita. Yakobus ingin menunjukkan bahwa iman yang benar adalah iman yang bekerja dan dinyatakan dalam tindakan.
Sekali lagi, perbuatan itu sendiri tidak menyelamatkan. Perbuatan itu adalah buah dari iman. Jika ada orang yang mengaku sebagai orang beriman, tetapi perbuatan atau tindakannya tidak mencerminkan imannya, maka semua itu kosong. Bisa saja iman orang tersebut adalah iman yang tidak benar. Abram taat kepada Tuhan dan melakukan semua yang diperintahkan oleh Tuhan kepadanya.
Pada waktu itu Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Di pasal sebelumnya, kita baca bahwa Abram tinggal di Haran sampai ayahnya meninggal. Terah mati sampai dua ratus lima tahun, artinya Abram lahir ketika Terah berumur seratus tiga puluh tahun. Anak pertama Terah lahir pada waktu Terah berumur tujuh puluh tahun. Bisa disimpulkan bahwa Abram bukan anak sulungnya Terah.
Jika dihitung usia, maka usia Abram tidak jauh dengan usia Lot, anak Haran. Ketika Abram keluar dari Haran, ia membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak Haran, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan. Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat di dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Pada waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. Orang Kanaan adalah anak Ham, yang dikutuk oleh Nuh.
Bangsa Kanaan menjadi bangsa yang jahat. Mereka memilih untuk melakukan kejahatan, seperti membenarkan kutukan yang pernah mereka terima dari Nuh. Sepertinya Nuh sudah melihat kecenderungan itu pada Ham dan Kanaan.
Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berjanji untuk memberikan negeri itu kepada keturunannya. Ini adalah janji tanah yang diberikan oleh Tuhan kepada Abram. Memang Abram berpindah-pindah tempat, yaitu ke Betel, ke Ai dan ke tanah Negeb. Tempat-tempat ini juga dikenal pada zaman Musa. Mungkin pada zaman Abram, belum ada nama-nama tempat itu. Misalnya, Betel adalah tempat yang diberi nama oleh Yakub.
Di More, ketika Tuhan menampakkan diri, Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan. Ini adalah bentuk iman dan syukur Abram kepada Tuhan. Ini menjadi ibadah simbolik yang dilakukan oleh orang-orang benar di zaman Perjanjian Lama.
Views: 30