Tamar Menyamar (Jelajah PL 163)

Kejadian 38:12-15

Sepertinya Yehuda telah menceritakan tentang janji Tuhan yang akan diberikan baginya kepada anak dan menantunya. Tamar sepertinya sangat tertarik dengan janji itu. Ia sangat ingin mendapatkan janji itu. Ia ingin menjadi bagian dari rencana Tuhan, menjadi jalur bagi keturunan Sang Mesias. Er dan Onan tidak mau memberikan keturunan kepada Tamar, sampai akhirnya keduanya mati. Yehuda sepertinya juga sudah tidak terlalu tertarik dengan Tamar. Ia mungkin masih trauma jika harus menikahkan Syela dengan Tamar, takut jika nanti Syela juga mati.

Sebenarnya Yehuda memiliki tanggungjawab moral untuk menikahkan Tamar dengan Syela. Apalagi pada saat itu Syela sudah dewasa dan siap untuk menikah. Yehuda menyuruh Tamar pulang dan Yehuda nampaknya tidak tertarik untuk menepati janjinya. Ketika Tamar kembali kepada keluarganya, sepertinya juga tidak tertarik dengan kehidupan keluarganya yang masih menyembah berhala. Ia sudah pernah berada di rumah Yehuda dan merasakan kasih karunia Tuhan di sana. Dari Yehuda, Tamar tahu untuk menyembah Tuhan yang benar. Tamar sepertinya sangat rindu dengan keadaan yang terjadi di dalam keluarga Yehuda, sekaligus ingin menjadi bagian dari janji Tuhan.

Jika Yehuda terus menunda pernikahannya dengan Syela, maka Tamar khawatir jika suatu saat Syela justru dinikahkan dengan orang lain. Jika demikian, maka tidak ada kesempatan lagi bagi Tamar untuk menjadi bagian dari keluarga Yehuda. Akhirnya Tamar memilih tindakan yang tidak baik, demi mendapatkan kesempatan itu. Memang tindakan Tamar itu salah. Tetapi Tuhan melihat iman Tamar di balik kesalahannya itu. Bahkan Matius 1 jelas-jelas menulis nama Tamar di sana. Kasus ini nanti akan hampir sama dengan kisah Rahab yang berbohong untuk menyelamatkan pengintai Israel yang sedang mengintai Yeriko.

Meskipun demikian, kesalahan atau dosa pasti ada konsekuensinya. Tamar menyamar menjadi seorang perempuan sundal. Dalam hal ini, Tamar pasti akan menanggung kesalahannya tersebut. Tetapi di balik semua itu, Tuhan melihat iman Tamar yang besar. Tamar mendengar kabar bahwa istri bapak mertuanya telah meninggal dan Yehuda mau pergi ke suatu tempat. Tamar juga tahu bahwa moralitas Yehuda mulai menurun, karena ia juga mau bergaul dengan perempuan sundal. Karena itulah, Tamar menyamar sebagai perempuan sundal.

Tamar menanggalkan pakaian kejandaannya, ia menyelubungi mukanya dan pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna. Ia juga sudah melihat bahwa Syela juga telah menjadi besar dan bisa menikah, tetapi Yehuda tidak segera menikahkan Syela dengan Tamar. Dengan transaksi yang dilakukan, akhirnya Yehuda setuju untuk menghampiri Tamar sebagai perempuan sundal. Ini adalah kesaksian buruk yang dilakukan oleh Yehuda.

Tamar memiliki tujuan besar dari tindakannya ini, karena memang ia memiliki iman yang besar mengenai jalur keturunan Mesias. Tetapi Yehuda tidak memiliki tujuan apapun, selain menyenangkan kedagingannya. Dalam hal ini, Yehuda kesalahannya lebih besar daripada Tamar. Akhirnya Yehuda menghampiri Tamar. Yehuda telah jatuh ke dalam dosa, dengan godaan yang hampir tidak ada. Di satu sisi, itu memang pilihan Yehuda untuk melakukan tindakan tersebut.

Views: 50

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top