Roti Tidak Beragi (Jelajah PL 75)

Kejadian 19:1-3

Di pasal ini adalah kelanjutan dari kisah sebelumnya, yang waktu itu ada tiga orang yang sedang mengunjungi Abraham. Salah satu dari ketiga orang itu adalah Tuhan, yaitu Yesus Kristus dalam wujud-Nya sebelum menjadi manusia. Tuhan Yesus menggunakan tubuh pre-inkarnasi-Nya (Kristofani), datang kepada Abraham. Sedangkan dua orang lain yang ikut dengan Dia, adalah malaikat. Tuhan Yesus dan malaikat ini datang dalam rupa manusia. Dari kisah ini, kita diberitahu bahwa malaikat bisa mengambil rupa seperti manusia. Malaikat itu bisa dipegang, disentuh, makan, bahkan bercakap-cakap seperti manusia biasa.

Kedua malaikat itu pergi ke arah Sodom. Di pasal sebelumnya, Tuhan sudah menyatakan bahwa banyak keluh kesah manusia terhadap kota Sodom. Keluh kesah itu susah sampai kepada Tuhan dan Tuhan ingin turun ke kota tersebut untuk melihat keadaan kota itu. Ini adalah bahasa manusia. Tentu Tuhan tahu keadaan kota itu tanpa harus datang ke kota Sodom. Hal ini disampaikan untuk menunjukkan kepada manusia bahwa Tuhan memang sudah melihat kota Sodom itu secara langsung.

Setelah bertemu dengan Abraham, pada petang harinya kedua malaikat itu pergi ke Sodom. Pada waktu itu, Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Lot menjadi orang yang cukup terpandang dan terkenal di kota itu. Biasanya orang-orang terpandang atau tua-tua yang biasa duduk di gerbang kota. Biasanya di gerbang kota ada tempat duduk. Di gerbang kota biasanya diadakan transaksi bisnis serta diadakan pertemuan-pertemuan penting. Orang-orang yang berpengaruh akan duduk di tempat itu.

Ketika Lot melihat dua orang itu, ia segera bangun dan menyongsong mereka. Bahkan ia sampai sujud dengan muka menyentuh tanah. Sama seperti Abraham yang menyambut baik tamunya, demikian juga dilakukan oleh Lot. Ini menjadi kebiasaan yang baik, yaitu menyambut tamu dengan sangat ramah. Kebiasaan pada waktu itu, tamu diperlakukan dengan sangat spesial. Sama seperti Abraham, Lot sepertinya agak curiga dengan tamu ini, menganggap sebagai tamu yang sangat spesial, sehingga Lot sampai menghormati merek adengan cara sujud.

Lot langsung mengajak mereka untuk singgah di rumahnya dan bermalam di sana. Pada awalnya, kedua orang ini menolak ajakan Lot. Mereka ingin bermalam di padang saja. Tetapi, Lot mendesak mereka untuk singgah dan masuk ke rumahnya. Lot yang sudah sekian lama tinggal di Sodom tahu bahwa tidak aman bagi mereka untuk berkemah di tanah lapang. Lot tahu bahwa akan sangat berbahaya bagi dua orang itu, jika mereka tidak masuk ke rumahnya.

Karena Lot terus mendesak mereka, akhirnya kedua malaikat itu bermalam di rumah Lot. Lot menyediakan makanan bagi mereka. Lot membakar roti tidak beragi dan mereka memakannya. Ini pertama kali kata ‘ragi’ muncul dalam Alkitab. Kata ‘ragi’ dalam Alkitab selalu menggambarkan hal yang negatif. Di dalam Perjanjian Baru, ragi menggambarkan dosa dan kesesatan. Pada kenyataanya, ragi membuat roti lebih lembut dan enak, tetapi Lot memberikan roti tidak beragi kepada tamunya. Sepertinya Lot sudah menduga bahwa tamunya ini bukan manusia biasa.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top