Pintu Ditutup Oleh Tuhan (Jelajah PL 35)

Kejadian 7:13-24

Turun hujan yang sangat deras, selama empat puluh hari empat puluh malam. Tentu peristiwa itu sangat mengerikan, karena itu adalah hujan pertama yang turun ke bumi. Bisa saja mereka bingung dengan keadaan yang sedang terjadi. Mungkin setelah air mulai menggenang, mereka mencoba untuk mencari tempat yang lebih tinggi. Air semakin naik, sehingga orang-orang mulai naik ke atap rumah, memanjat pohon atau naik ke atas bukit dan gunung yang tinggi. Air tetap semakin naik. Mereka tidak mendapatkan tempat untuk menyelamatkan diri.

Kepanikan dan ketakutan terjadi atas mereka. Belum lagi mereka akan sangat kedinginan, tidak bisa mencari makanan dan tidak bisa beraktivitas apapun. Apa yang awalnya tidak mereka percayai, saat itu sungguh-sungguh sedang terjadi. Mereka mungkin telah mencemooh dan mengejek Nuh, pada saat ia sedang membangun bahtera. Tetapi pada saat musibah dan peristiwa penghukuman itu terjadi, mereka baru sadar.

Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua. Jika saat ini saudara-saudari terketuk hati untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, segeralah melakukannya. Jika hati nurani mulai tergugah untuk percaya kepada Yesus Kristus, jangan menolak. Jangan takut keluarga atau orang lain akan mencemooh dan membuat kita menderita. Karena, jika penghakiman itu datang, maka kita sudah terlambat. Tidak ada seorang pun yang saudara-saudari takuti hari ini, akan menolong pada saat penghukuman itu tiba.

Setiap orang akan bertanggungjawab di hadapan Tuhan, atas dirinya sendiri. Ketika kita tidak mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia akan menuntut kita pada hari penghakiman, pada saat Ia menjadi Hakim nanti. Sama seperti pada zaman Nuh, mereka sudah terlambat untuk percaya. Mereka tidak bisa membuka bahtera Nuh, karena Tuhan sendiri yang menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh. Jika Tuhan yang menutup, maka tidak akan ada yang bisa membukanya tanpa seizin Tuhan.

Tuhan sengaja menutup pintu bahtera itu, supaya Nuh tidak serba salah. Mungkin, orang-orang yang mendapat penghukuman itu, di antara mereka ada saudara-saudara dekatnya Nuh. Mereka pasti juga berteriak-teriak kepada Nuh, meminta pertolongan. Tetapi Nuh sendiri pun tidak dapat membuka pintu bahtera itu. Ketika Tuhan sudah menutup pintu anugerah keselamatan itu, maka tidak akan ada yang dapat membukanya. Jika kesempatan itu berlalu, tidak ada yang bisa mengambilnya kembali.

Pertobatan itu seharusnya terjadi pada saat berita ini disampaikan. Karena menurut 2 Korintus 6:1-2, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu. Hari esok, belum tentu kita mendapat kesempatan lagi.

Air bah itu naik dan menutupi seluruh permukaan bumi. Air itu juga menutup semua gunung tinggi, sampai lima belas hasta (sekitar tujuh meter) di atas gunung yang tinggi. Matilah semua yang hidup, yang ada nafas hidup dalam hidungnya. Demikianlah dihapuskan Tuhan segala yang ada di muka bumi. Hanya Nuh dan semua yang ada di dalam bahtera yang tinggal dan masih hidup. Air bah itu ada di atas bumi sampai seratus lima puluh hari lamanya. 

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top