Pertemuan Yakub dan Rahel (Jelajah PL 120)

Kejadian 29:7-14

Yakub sempat bercakap-cakap dengan para gembala yang ada di tempat itu. Ternyata mereka memang menunggu gembala yang lain untuk berkumpul, sehingga mereka bisa membuka tutup sumur tersebut. Saat mereka sedang berbincang-bincang, datanglah Rahel dengan kambing domba ayahnya. Ketika para gembala menyebut bahwa yang datang adalah salah seorang anak Laban, tentu Yakub segera memperhatikan Rahel.

Kesan pertama Yakub terhadap Rahel memang cukup mengesankan. Yakub tahu bahwa Rahel adalah perempuan yang rajin, yang mau menggembalakan domba ayahnya. Rahel bukanlah seorang pemalas. Ketika Rahel datang, sepertinya Yakub mencoba untuk mengusir gembala yang lain supaya segera meninggalkan tempat itu. Yakub berkata, “Hari masih siang, belum waktunya mengumpulkan ternak; berilah minum kambing dombamu itu, kemudian pergilah menggembalakannya lagi.” Mungkin Yakub ingin mengenal Rahel secara pribadi.

Pada zaman itu yang biasa menggembalakan domba adalah kaum laki-laki. Tetapi di keluarga Laban, Rahel ikut menggembalakan domba. Ada beberapa kemungkinan, sehingga Rahel ikut menggembalakan domba. Bisa saja domba Laban sangat banyak, sehingga perlu banyak orang yang menggembalakan. Hal ini menunjukkan bahwa Rahel bukanlah anak manja, tetapi ia melakukan pekerjaan yang bisa ia lakukan.

Ketika Yakub melihat Rahel, tiba-tiba Yakub pergi dan menggulingkan batu penutup sumur. Di awal sudah diberi keterangan bahwa batu penutup sumur itu besar. Para gembala perlu menunggu semuanya berkumpul, supaya bisa bersama-sama menggeser batu itu. Yakub memang kuat seperti Esau. Mungkin Yakub terlalu bersemangat ketika melihat Rahel, sekaligus memberi kesan yang baik bahwa Yakub adalah orang kuat.

Yakub kemudian mendekati Rahel, menciumnya dan menangis dengan suara keras. Mendapatkan kondisi seperti ini, Rahel pasti kaget. Yakub kemudian menceritakan asal mulanya. Yakub adalah sanak saudara Rahel, anak Ribka. Tentu Rahel sering mendengar cerita dari ayahnya, tentang Ribka yang merupakan saudara kandung dari Laban. Ribka, seratus tahun yang lalu telah meninggalkan Haran, untuk pergi kepada Ishak di Kanaan. Dari catatan Alkitab, kita tidak pernah mendapatkan cerita bahwa Ribka pernah kembali ke Haran.

Mendengar kisah itu, Rahel segera lari kepada Laban dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Laban segera lari menyongsong Yakub, mendekap dan mencium Yakub, lalu membawa ke rumahnya. Selanjutnya Yakub menceritakan semua yang dialami dan juga menceritakan keluarganya. Mendengar semua itu, Laban menerima Yakub dengan sukacita dan bahkan genap satu bulan Yakub telah bersama-sama tinggal di keluarga Laban.

Selama satu bulan itu, tentu Yakub tidak tinggal diam. Ia pasti bekerja dengan rajin membantu pamannya. Bisa saja Yakub membantu menggembalakan kambing domba. Yakub mungkin sangat senang melakukan semuanya itu, karena ia bisa berdekatan terus dengan Rahel. Selama satu bulan, Laban bisa menilai Yakub bahwa ia seorang yang rajin.

Views: 30

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top