Pengelolaan Rumah Tangga (Jelajah PL 126)

Kejadian 30:9-14

Ketika Lea melihat segala sesuatu yang dilakukan oleh Rahel, maka Lea merasa tersaingi. Akhirnya Lea memberikan budaknya, yaitu Zilpa kepada Yakub. Kita tidak tahu dengan perasaan Yakub terhadap semua yang dilakukan oleh istrinya itu. Yakub sendiri tidak memiliki rencana untuk memiliki empat istri. Tetapi karena tuntutan dari istrinya, maka Yakub melakukan semua itu. Keluarga Yakub benar-benar kacau. Yakub setuju dengan Lea, sehingga Zilpa melahirkan seorang anak yang diberi nama Gad. Selanjutnya Zilpa melahirkan anak kedua yang diberi nama Asyer.

Pertikaian antara kedua saudari kandung ini berlanjut terus. Pada waktu itu, anak pertama Yakub, yaitu Ruben, berjalan-jalan pada saat masa penuaian gandum. Ruben mendapat buah dudaim dan diberikan kepada Lea. Ruben tahu bahwa buah ini sangat diminati oleh para perempuan. Buah ini dipercaya oleh orang zaman itu, bisa meningkatkan kesuburan. Rahel kebetulan melihat Ruben yang membawa buah itu dan menginginkan buah tersebut.

Kita bisa melihat bahwa keluarga yang tidak ideal akan selalu mendapatkan masalah. Yakub mengalami masalah terus menerus. Istrinya selalu bertengkar, demi mendapatkan kasih dari suaminya. Meskipun mereka saudara kandung, tetapi tetap saja terjadi pertikaian yang tidak selesai. Ada orang-orang yang tidak melakukan poligami secara pararel (langsung memiliki lebih dari satu istri), tetapi melakukan poligami secara serial (nikah, cerai dan nikah lagi). Hal ini juga tidak sesuai dengan keinginan Tuhan.

Bagi kita yang hari ini belum menikah, kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, supaya bisa membangun keluarga sesuai dengan keinginan Tuhan. Salah satu prinsip pernikahan Kristen adalah pernikahan sesama orang percaya. Hal itu bisa ditemukan dalam kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub. Abraham ketika mencari seorang istri bagi Ishak, ia mencari dari kaum keluarganya. Ishak tidak boleh memiliki istri dari orang Kanaan yang tidak mengenal Tuhan.

Ketika Esau, anak Ishak, mengambil istri orang Kanaan, menyedihkan hati Ishak. Tetapi kepada Yakub, Ishak berkata supaya pergi mencari istri dari kaum keluarga Ishak. Mereka adalah orang-orang yang sudah mengenal Tuhan. Di dalam Perjanjian Baru, lebih jelas lagi. Di dalam 2 Korintus 6:14 dikatakan, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Jika kita melanggar prinsip ini, maka akan terjadi perselisihan dan pertengkaran.

Prinsip lain dicatat juga di dalam Efesus 5:22-23. Di dalam keluarga perlu ditata dengan baik, sesuai dengan fungsi masing-masing. Suami menjadi kepala rumah tangga dan istri menjadi pendamping. Prinsip ini telah banyak dilanggar oleh orang-orang pada zaman ini. Pada saat ini ada istilah-istilah perkawinan yang tidak lazim, seperti kawin kontrak. Kedua belah pihak ingin memegang kendali atas keluarga tersebut.

Laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan. Tetapi harus diingat bahwa masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Masing-masing juga memiliki sifat yang jauh berbeda, tetapi seharusnya bisa saling melengkapi.

Views: 37

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top