Kejadian 27:41
Yakub telah mendapatkan berkat dari ayahnya, meskipun dengan cara menipu. Yakub dan Ribka berusaha untuk mendahului Tuhan. Meskipun Yakub jauh lebih rohani daripada Esau dan memang Yakub lebih pantas untuk mendapatkan berkat itu, tetapi cara yang ditempuhnya salah. Tuhan sendiri telah menubuatkan hal tersebut dan telah disampaikan kepada Ribka, bahwa Yakub memang akan menjadi pemimpin bagi saudaranya.
Seharusnya Yakub dan Ribka menunggu campur tangan Tuhan. Berkat yang sudah dijanjikan oleh Tuhan itu sebenarnya tidak akan pernah didapatkan oleh orang lain. Di dalam Roma 9:13 dikatakan “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Kita tidak perlu salah dalam menanggapi ayat ini. Bukan berarti bahwa sudah ada orang yang dibenci dan dikasihi oleh Tuhan. Tetapi hal ini tidak bersangkut paut dengan keselamatan, hanya tentang berkat. Peristiwa ini berkaitan dengan keturunan dan nenek moyang dari Sang Mesias.
Tuhan disebut membenci, bukan berarti Tuhan menginginkan Esau masuk pada penghukuman kekal. Membenci lebih kepada pilihan Tuhan untuk tidak memberikan berkat rohani kepada Esau, karena memang Esau tidak menginginkannya atau menganggap rendah hak kesulungan itu. Iman, tindakan dan pilihan-pilihan yang dilakukan oleh Yakub dan Esau jelas sangat berbeda. Esau ternyata juga memiliki niat untuk membunuh dan menaruh dendam kepada Yakub.
Memang Esau tidak jadi dan tidak bisa membunuh Yakub. Tetapi ada niat dari Esau untuk melakukan pembunuhan itu. Bagi Tuhan yang maha tahu, niat tersebut sudah memberikan penilaian negatif terhadap Esau. Esau menunjukkan diri sebagai orang yang tidak layak untuk mendapatkan berkat itu. Esau tega untuk membunuh saudaranya sendiri, hanya untuk mendapatkan berkat jasmani.
Setelah peristiwa itu, Ishak masih hidup sekitar lima puluh tahunan. Ishak hidup sampai usia seratus delapan puluh tahun, lebih lama dari usia Abraham. Usia manusia ada di tangan Tuhan. Manusia tidak bisa menentukan usia sendiri atau usia orang lain. Mungkin kita pernah berpikir terhadap seseorang bahwa ia akan meninggal karena penyakit, tetapi ternyata dia bisa bertahan hidup lebih lama. Demikian juga sebaliknya, ada yang mengira usianya lama, tetapi ternyata tidak lama dan meninggal di usia muda.
Jika kita mendapatkan kesempatan memiliki usia yang lama, maka sebaiknya kita menggunakannya untuk memuliakan Tuhan. Jangan berpikir bahwa kita akan melayani Tuhan jika sudah tua. Jika kita sudah tua, kita tidak akan bisa melakukan segala sesuatu dengan leluasa. Tenaga sudah sangat berkurang dan kita tidak bisa melayani dengan baik. Pelayanan juga tidak akan maksimal.
Lebih baik kita mempersembahkan hidup kita sejak masih muda. Kita bisa giat bekerja untuk Tuhan. Kita bisa melayani Tuhan dengan potensi dan tenaga yang maksimal. Ini hal indah yang seharusnya kita lakukan. Masa muda kita tidak akan sia-sia, seperti yang dikatakan di dalam Pengkhotbah 11:9-10. Ishak salah mengenai prediksi hari kematiannya. Kita juga bisa salah dengan prediksi hari kematian kita. Karena itu, yang harus kita lakukan adalah mengerjakan keselamatan kita dengan sebaik-baiknya.
Views: 30