Kejadian 20:8-18
Abimelekh sangat ketakutan. Keesokan harinya, pada waktu masih pagi, Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan semua peristiwa yang telah dialami olehnya semalam. Semua orang yang mendengar perkataan itu menjadi ikut ketakutan. Setelah itu Abimelekh memanggil Abraham untuk meminta penjelasan. Abimelekh menyalahkan Abraham karena telah mendatangkan malapetaka atas dia dan kerajaannya.
Dalam hal ini, Abraham berusaha membela diri. Abraham berkata bahwa ia berpikir orang di Gerar tidak takut pada Tuhan. Sepertinya memang ada yang tidak takut pada Tuhan, tetapi ternyata Abraham mendapati bahwa Abimelekh takut pada Tuhan. Abraham juga berkata bahwa dalam hal ini dia tidak berbohong, Sara memang saudaranya, satu ayah beda ibu. Tetapi kita bisa menyimpulkan bahwa kebenaran yang diungkap hanya sebagian, bisa dihitung sebagai kebohongan juga.
Sebagai orang percaya, seharusnya firman Tuhan menjadi pegangan utama kita. Jangan sampai kita mengungkapkan kebenaran yang hanya sebagian saja. Jika ya maka harus kita katakan ya, jika tidak kita juga harus mengatakan tidak. Kebenaran yang dinyatakan sebagian, ternyata memiliki dampak yang tidak baik dan cenderung membahayakan. Abraham mengakui bahwa Tuhan telah menyuruh Abraham untuk keluar dari negeri mereka. Selama mengembara itu Abraham selalu menyatakan bahwa Sara adalah saudaranya, bukan istrinya.
Artinya, Abraham dan Sara sudah sepakat untuk melakukan hal ini, selama mereka berada di luar negeri mereka. Kesepakatan ini belum pernah diubah. Karena itu, ketika mereka harus pergi ke tempat orang lain, mereka tetap melaksanakan kesepakatan ini, terutama ketika diperhadapkan dengan kondisi yang sulit. Meskipun Abraham pernah mengalami hal yang sama, ia tetap melakukan hal itu.
Sama seperti saat di Mesir, akhirnya Abimelekh juga memberikan hadiah pada Abraham. Pada saat lain, Abraham tidak mau menerima pemberian raja Sodom, tetapi ia mau menerima pemberian raja Abimelekh. Abraham juga menerima Sara kembali. Abimelekh juga memberikan seribu syikal perak, sebagai tanda kesucian Sara bagi semua orang.
Setelah itu, Abraham berdoa kepada Tuhan. Lalu Tuhan menyembuhkan Abimelekh dan istrinya, serta budak-budaknya perempuan. Tuhan juga membuka kandungan orang-orang Gerar itu, karena ternyata tadinya Tuhan telah menutup kandungan setiap perempuan yang ada di istana Abimelekh karena Sara.
Dari kisah ini kita dapatkan bahwa menyatakan dan melakukan hal yang benar adalah kehendak Tuhan. Hal itu menjadi manifestasi tertinggi bagi kita yang percaya kepada Tuhan. Itu yang diperkenan oleh Tuhan bagi hidup kita. Ketika kita taat kepada Tuhan, maka Tuhan akan selalu membuka jalan bagi kita. Ketaatan itu seringkali diperhadapkan dengan hal-hal yang berat. Kadang-kadang diperlukan pengorbanan untuk hidup dalam ketaatan.
Views: 33