Kejadian 24:2-4
Sebagai orang percaya, seharusnya memilih pasangan sesama orang percaya. Abraham mencarikan istri bagi Ishak dari saudara mereka, yang sama-sama mengenal Tuhan. Di dalam 2 Korintus 6:14 dikatakan, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya, sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Tuhan melarang orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, mereka menikah dengan orang yang belum percaya kepada Yesus Kristus.
Ini adalah perintah yang sangat penting. Jika orang percaya mau taat memenuhi firman ini, maka banyak masalah yang akan bisa terhindarkan. Mungkin ada orang yang memiliki alasan bahwa nanti orang itu bisa dimenangkan bagi Tuhan. Memang ada beberapa orang yang bisa menjadi contoh akan hal itu, tetapi tidak banyak. Sebenarnya keputusan yang seperti ini sangat berbahaya. Tidak semua orang bisa berhasil. Justru banyak yang gagal dan akhirnya tidak bisa menikmati kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Kita bisa melihat bahwa perintah Tuhan sebenarnya tidak mengekang kita, tetapi menolong kita untuk mengambil keputusan dengan lebih baik dan bijak. Semuanya ditujukan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Abraham tahu bahwa hal ini sangat penting, sehingga ia menyuruh hambanya untuk bersumpah dan mencarikan istri bagi Ishak dari kalangan sanak saudaranya. Abraham sendiri adalah gambaran dari Bapa, yang telah rela menyerahkan anaknya yang tunggal. Sedangkan Ishak adalah gambaran dari Yesus Kristus. Ishak pernah menyerahkan diri untuk mau dikorbankan di atas gunung Moria.
Ishak juga menggambarkan Yesus Kristus yang sedang mencari dan menantikan mempelai perempuan. Di dalam 2 Korintus 11:2 dikatakan, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” Kristus adalah mempelai laki-laki, sedangkan kumpulan orang percaya (jemaat atau gereja) adalah mempelai perempuan-Nya. Kita diibaratkan seperti Ribka.
Ishak adalah ahli waris dari segala yang dimiliki oleh Abraham. Yesus Kristus adalah ahli waris dari segala yang dimiliki oleh Bapa. Sedangkan hamba yang diutus oleh Abraham, namanya tidak disebutkan. Ini pasti adalah hamba yang setia dan paling dipercayai oleh Abraham. Jika Eliezer pada saat ini masih hidup, bisa jadi hamba yang diutus itu adalah Eliezer. Eliezer pernah disebutkan akan menjadi ahli waris Abraham, karena pada waktu itu Abraham belum memiliki anak. Tidak dijelaskan tentang keberadaan Eliezer dan tidak diberitahu nama hamba yang diutus itu.
Hamba yang tidak disebut namanya ini menjadi gambaran Roh Kudus. Hamba tersebut tidak disebut nama karena sedang berada dalam satu misi penting. Misi itu bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk tuannya. Dia datang atas nama Ishak, bukan atas nama diri sendiri. Di dalam Yohanes 14:26 dikatakan, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Views: 26