Diperbolehkan Makan Daging (Jelajah PL 40)

Kejadian 9:2-4

Mandat kedua mirip juga seperti yang pernah diberikan kepada Adam. Manusia diberi kuasa atas segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut. Semuanya itu diserahkan dalam kekuasaan manusia. Di sini dicatat bukan hanya berkuasa, tetapi binatang itu akan takut dan gentar kepada manusia. Sepertinya, sebelum mandat ini diberikan, semua binatang memiliki kedekatan dengan manusia. Bisa dilihat ketika Hawa bisa bersama-sama dengan ular.

Meskipun demikian ada binatang-binatang yang bisa hidup bersama-sama dengan manusia. Binatang ini yang dijadikan ternak oleh manusia. Segala yang bergerak dan hidup akan menjadi makanan manusia. Selain tumbuh-tumbuhan hijau, manusia mendapatkan tambahan menu makanan, yaitu segala binatang yang hidup dan bergerak. Sampai zaman Nuh, manusia hanya memakan buah dan tumbuh-tumbuhan.

Bisa saja, sebelum air bah, ada orang-orang yang sengaja memakan daging binatang. Jika mereka melakukan hal itu, maka mereka tidak mengikuti perintah Tuhan. Hal itu wajar, karena manusia disebutkan sangat jahat, sehingga kecenderungannya melawan kehendak Tuhan. Secara resmi baru diizinkan oleh Tuhan setelah zaman air bah, manusia memakan binatang. Pada akhirnya kita bisa mengetahui bahwa binatang-binatang mengandung gizi yang baik juga untuk pertumbuhan manusia.

Bagi orang percaya, tidak ada masalah bagi kita untuk memakan daging binatang. Memang ada saja kepercayaan atau keyakinan lain, yang tidak memperbolehkan memakan daging binatang. Bahkan ada orang-orang Kristen yang mengikuti keyakinan itu, karena terpengaruh dengan cerita Daniel dan teman-temannya yang hanya makan sayur saja, tetapi sehat dan bertumbuh cerdas. Kalau Tuhan sudah mengizinkan, berarti tidak ada salahnya untuk makan daging binatang.

Mengenai makanan, yang terpenting dikonsumsi secara seimbang. Jika makanan dikonsumsi terlalu banyak, akan menimbulkan masalah kesehatan. Semua makanan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk bergerak dan bertumbuh. Di dalam daging binatang, ada protein-protein penting yang diperlukan oleh manusia.

Pada waktu itu, darah masih dilarang oleh Tuhan untuk dimakan. Saat itu, darah menyimbolkan kehidupan. Darah itu juga menyimbolkan kematian Sang Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan. Selain itu, Tuhan menginginkan manusia memasak daging binatang, bukan memakannya tanpa dimasak. Daging yang dimakan mentah atau bahkan diminum darahnya, akan sangat beresiko bagi manusia itu sendiri. Jika dimasak terlebih dahulu, maka darah binatang itu akan menyatu dengan daging.

Sebenarnya, sampai hari ini pun kita sebenarnya tidak diperbolehkan minum darah karena alasan kesehatan. Apalagi saat ini, darah seringkali dipakai untuk ritual kepercayaan tertentu. Hal ini tentu sangat tidak baik atau bisa menjadi batu sandungan. Tidak ada faedahnya kita meminum darah, justru malah menjijikkan. Jika memang kita terminum darah karena tidak sengaja (mungkin karena daging belum terlalu masak), tidak menjadi soal. Pada umumnya, manusia normal tidak ingin minum darah mentah.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top