Kejadian 13:11-18
Lot tertarik dengan tempat yang seperti Mesir. Lot berangkat ke sebelah timur, berpisah dengan Abram. Abram menetap di tanah Kanaan, sedangkan Lot menetap di kota-kota lembah Yordan dan membuat kemah di dekat Sodom. Sedangkan Alkitab mencatat bahwa orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Lot bukan orang jahat. Tetapi ia memilih untuk mendekati orang-orang jahat. Cepat atau lambat, kejahatan orang Sodom akan memengaruhi Lot dan keluarganya juga.
Kita patut merenungkan peristiwa ini dengan baik. Kita seharusnya menghindari atau menjauh dari komunitas orang-orang jahat, supaya kita tidak terlibat dalam kejahatan yang sama. Sesuatu yang awalnya dianggap baik oleh Lot, ternyata secara rohani mereka hidup dalam kejahatan dan kebejatan. Awalnya Lot berkemah di dekat Sodom, tetapi di pasal-pasal selanjutnya, Lot akhirnya sudah berada dan tinggal di Sodom.
Progres perkembangan ini bisa saja terjadi pada diri orang percaya. Awalnya mungkin kita tidak mau mendekati hal-hal yang jahat. Tetapi pengaruh jahat dari dunia ini sangat kuat. Bisa saja kita tidak mendekati kejahatan, tetapi orang-orang jahat bisa saja tinggal di dekat kita. Pengaruh yang kuat itu, jika kita tidak berhati-hati, akan masuk juga dalam diri kita. Kita semakin terbiasa dengan hal-hal duniawi, sehingga kewaspadaan kita semakin berkurang. Jika kita tidak cepat menyadarinya, bisa saja kita sudah masuk di dalam kejahatan yang sama dengan orang yang berada di sekitar kita.
Pilihan Abram sepertinya dilihat sebagai ketidak-beruntungan. Abram lebih memilih Tuhan daripada hal yang kelihatannya baik. Dengan pilihan Abram itu, justru Tuhan memberkati Abram. Inilah yang akan terjadi bagi orang-orang yang memilih untuk mengedepankan hal rohani. Pada awalnya seperti tidak beruntung, tetapi hasil secara rohani akan lebih baik. Berkat Tuhan tidak hanya dalam bentuk harta benda atau uang.
Banyak sekali macam dari berkat Tuhan, seperti: kesehatan, kesempatan, keluarga yang baik, ketenangan, kedamaian, dll. Ada banyak berkat Tuhan yang tidak bisa diukur dengan uang. Abram menang dalam hal ini, karena telah tepat mengambil keputusan. Tuhan menegaskan kembali akan janji-Nya kepada Abram untuk memberkatinya. Tuhan memberi perintah kepada Abram untuk memandang sekelilingnya dan melihat ke sebelah timur dan barat, ke utara dan selatan.
Seluruh tanah Kanaan itu akan diberikan kepada Abram untuk selama-lamanya. Tuhan kembali mengingatkan akan janji-Nya, menjadikan keturunan Abram sangat banyak. Keturunan Abram akan seperti debu tanah banyaknya. Jika debu tanah itu bisa dihitung, maka keturunan Abram juga akan bisa dihitung. Ini adalah bahasa kiasan yang ingin menggambarkan bahwa keturuna Abram itu sangat banyak.
Setiap kali Abram merasakan kemenangan rohani, ia mendirikan mezbah di tempat itu. Ini cara satu-satunya ia mengingat Tuhan dalam setiap langkah kehidupannya. Segala keputusan kita akan memiliki akibat. Karena itu, kita belajar dari hal ini, supaya keputusan kita bukan hanya didasarkan dari apa yang kita lihat, tetapi kita juga perlu mendasarinya dengan hal-hal rohani.
Views: 26