Berani Karena Tidak Bersalah (Jelajah PL 191)

Kejadian 44:1-10

Saudara-saudara Yusuf sudah berubah. Hal itu dilihat dari hasil uji yang diberikan oleh Yusuf kepada mereka. Mereka tidak iri ketika Benyamin mendapatkan makanan lima kali lebih banyak dari yang lain. Yusuf tahu bahasa Ibrani, sehingga ketika saudara-saudaranya membicarakan Yusuf dalam bahasa Ibrani, Yusuf bisa dengan mudah mengetahuinya. Tetapi sampai saat itu, Yusuf melihat bahwa saudara-saudaranya telah benar-benar berubah.

Untuk memastikannya, maka Yusuf memberikan ujian atau tes terakhir kepada saudara-saudaranya. Sesudah menjamu saudara-saudaranya makan siang, Yusuf memberikan perintah kepada kepala rumahnya. Yusuf memerintahkan supaya karung-karung saudaranya itu diisi dengan gandum, sesuai dengan besaran karung yang dibawa. Di mulut karung diletakkan uang masing-masing. Di mulut karung milik Benyamin, diletakkan piala perak kepunyaan Yusuf.

Setelah semuanya beres, mereka segera berangkat kembali ke tanah Kanaan. Baru saja mereka keluar dari kota dan jarak belum jauh, Yusuf memberi perintah kepada kepala rumahnya untuk mengejar saudara-saudaranya itu. Kepala rumah ini menanyakan tentang piala milik Yusuf, yang biasa dipakai untuk minum dan untuk menelaah. Yusuf akan menuduh mereka telah membalas yang baik dengan yang jahat.

Kata ‘menelaah’ pada zaman itu biasanya dilakukan oleh para penyembah berhala. Menelaah bisa juga diartikan meramal masa depan, biasanya dengan piala yang diisi air, lalu orang bisa melihat masa depan dari bayangan air yang ada di dalam piala tersebut. Tetapi bangsa Israel tidak diperkenankan untuk melakukan hal itu. Bukan berarti Yusuf melakukan hal yang dilarang oleh Tuhan. Yusuf mencoba berlaku seperti para petinggi di Mesir. Yusuf ingin memberi kesan bahwa ia memang benar-benar orang Mesir asli.

Kepala rumah Yusuf segera menyusul saudara-saudara Yusuf itu. Setelah bertemu dengan saudara-saudara Yusuf, segera ia mengatakan tuduhan seperti yang dipesankan oleh Yusuf. Anak-anak Yakub itu segera menyangkal tuduhan itu, karena mereka memang tidak melakukan hal yang dituduhkan. Mereka sangat yakin bahwa tidak ada seorang pun di antara mereka yang memiliki sifat dan perilaku seperti yang dituduhkan. Mereka sama sekali tidak memiliki motivasi untuk mencuri piala Yusuf.

Karena itu, mereka mencoba untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersalah. Mereka beralasan bahwa telah membawa kembali uang yang pernah dibawa ke Kanaan. Mereka sangat yakin bahwa mereka tidak bersalah, sampai mereka berani berjanji bahwa siapa yang kedapatan membawa piala itu, ia bisa dihukum mati dan semua dari mereka siap untuk dijadikan budak. Hal ini menunjukkan kepercayaan mereka bahwa memang mereka benar-benar tidak bersalah.

Kepala rumah Yusuf menyetujui ide yang disampaikan oleh anak-anak Israel itu. Ia berkata bahwa hanya orang yang kedapatan membawa piala itu yang akan dijadikan budak, sedangkan yang lain akan dibebaskan. Memang dalam hal ini, saudara-saudara Yusuf tidak bersalah. Orang yang tidak merasa bersalah, akan memiliki keberanian dan kepercayaan diri.

Views: 30

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top