Kejadian 44:11-17
Setelah saudara-saudara Yusuf memberi kepastian bahwa mereka tidak bersalah, maka mereka segera menurunkan karung masing-masing untuk memeriksanya. Kepala rumah Yusuf itu memeriksa dengan teliti setiap karung mereka, dari yang sulung sampai kepada yang bungsu. Maka kedapatanlah bahwa piala itu berada di dalam karung Benyamin. Pasti kepala rumah Yusuf ini sudah tahu bahwa piala itu berada di karung Benyamin, sehingga ia sengaja memeriksa dari yang sulung, baru yang terakhir memeriksa karung Benyamin.
Mungkin, pada saat setiap karung di buka, para saudara Yusuf menyadari bahwa uang yang mereka bawa dari Kanaan, ternyata masih ada di mulut karung masing-masing. Tetapi tidak ada yang berkata tentang hal itu, karena sepertinya kepala rumah Yusuf juga tidak mempermasalahkan hal itu. Ketika karung itu dibuka satu per satu dan tidak didapati piala itu, mereka semakin yakin bahwa memang mereka tidak bersalah. Tetapi saat karung Benyamin dibuka, mereka benar-benar terkejut. Mereka tidak bisa berkata dan berbuat apa-apa, hanya bisa mengoyakkan jubah mereka dan segera kembali ke kota.
Mereka juga tidak menyalahkan Benyamin. Benyamin pasti juga kebingungan karena dia tidak merasa mencuri dan membawa piala Yusuf. Hal ini menjadi ujian terakhir yang diberikan oleh Yusuf kepada saudara-saudaranya. Yusuf ingin memastikan bahwa saudara-saudaranya memang benar-benar sudah berubah. Dulu mereka membenci Yusuf. Yusuf ingin tahu, apakah saudara-saudara itu membenci Benyamin yang kemungkinan besar lebih disayang oleh Yakub daripada yang lain. Mereka dulu membenci Yusuf karena iri, Yusuf menjadi anak kesayangan ayahnya.
Ketika Benyamin tertimpa masalah, ternyata mereka tidak tinggal diam. Jika mereka iri kepada Benyamin, mereka pasti membiarkan Benyamin dan tidak mempedulikannya. Yusuf memang menunggu mereka kembali. Mungkin Yusuf juga gelisah, karena tidak tahu tanggapan dari saudara-saudaranya tentang peristiwa ini. Ketika Yusuf tahu bahwa semua saudaranya kembali, di dalam hatinya Yusuf pasti sangat senang. Paling tidak Yusuf mulai bisa memastikan bahwa saudara-saudaranya sudah berubah. Yusuf akan sangat kecewa, jika yang kembali hanya Benyamin saja.
Sampai di situ, saudara-saudara Yusuf kembali bersujud sampai di tanah, di depan Yusuf. Yusuf melanjutkan sandiwaranya, mencoba menghardik saudara-saudaranya dan menuduh mereka mencuri piala. Untuk menjawab tuduhan Yusuf, Yehuda tampil menjadi pemimpin atas saudara-saudara yang lain. Yehuda menjadi juru bicara dan memiliki tanggung jawab atas saudara-saudaranya yang lain. Ruben, Simeon dan Lewi sudah kehilangan kepercayaan dari saudara-saudaranya.
Pada masa mudanya, Yehuda pernah jatuh dalam dosa moral. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ia bisa bertumbuh di dalam iman. Ia bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik, telah menjadi seseorang yang sungguh-sungguh hidup bagi Tuhan. Yehuda tidak bisa membela diri di hadapan Yusuf, karena memang tidak ada gunanya. Yehuda mengakui bahwa Tuhan telah memperlihatkan kesalahan-kesalahan mereka. Segala sesuatu yang menimpa mereka, memang pantas untuk mereka alami, karena kesalahan mereka di zaman dulu.
Views: 29